Jogja
Sabtu, 4 November 2017 - 07:55 WIB

Pemkot Jogja Ubah Fokus Pengentasan Kemiskinan Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pemkot Jogja ingin program pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran

Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota Jogja akan mengubah upaya pengentasan kemiskinan dengan pendekatan problem sehingga program pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran. Upaya ini tidak lepas dari masih banyaknya warga miskin dari waktu ke waktu, meski bantuan dari pemerintah terus mengalir.

Advertisement

“Kami ingin agar kebijakan kami sesuai dan bisa mengatasi persoalan kemiskinan,” kata Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi, di Balai Kota, Jumat (3/11/2017).

Data warga miskin di Kota Jogja sesuai dengan jumlah pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) sebanyak 18.651 kepala keluarga (KK) atau 60.215 jiwa. Pemegang KMS selama ini dapat bantuan dari sisi kesehatan, pendidikan, hingga santunan kematian.

Parameter yang dihitung mulai dari penghasilan, sandang, papan, pangan, kendaraan. Penghasilan yang menjadi pemegang KMS ditetapkan maksimal Rp300.000 per bulan.

Advertisement

Selain itu, sebanyak 17.634 KK di Jogja juga mendapat bantuan pangan non tunai dari Kementrian Sosial. Data itu sebagian sebagian adalah pemegang KMS. Heroe mengatakan, dalam menentukan bantuan perlu dilihat kembali yang paling dibutuhkan oleh warga miskin sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

Ia menjelaskan, kebutuhan itu misalnya, jika yang dibutuhkan adalah tempat tinggal, maka pendekatannya adalah perbaikan rumah. Jika persoalan penghasilan, maka harus diupayakan bantuan mendapat tambahan penghasilan, dan jika persoalan perkerjaan maka diupayakan pemagangan dan memanfaatkan perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar. “Jadi fokus, kelompok mana yang perlu ditingkatkan,” kata Heroe.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif