Jogja
Sabtu, 4 November 2017 - 15:35 WIB

Kapal Pencari Gurita Terbalik di Perairan Watukodok, Satu ABK Hilang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Sebuah kapal nelayan Pantai Gesing karam di wilayah Perairan Pantai Watukodok

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sebuah kapal nelayan Pantai Gesing karam di wilayah Perairan Pantai Watukodok, Desa Kemadang, Tanjungsari Gunungkidul pada Sabtu (4/11/2017) sekitar pukul 08.45 WIB.

Advertisement

Akibatnya tiga anak buah kapal mengalami luka ringan dan seorang lagi masih dalam pencairan SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul.

Ketiga korban selamat ini antaranya Sunarno,40, warga Girisekar, Panggang; Sigit Wahyudi,17, warga Girikarto, Panggang dan Rio Setiadi,17, asal Girikarto, Panggang. Sementara itu korban yang masih dalam pencarian atas nama Gatot Bayu Rujito,20, warga Girisekar, Panggang.

Peristiwa nahas ini bermula saat mencari gurita di wilayah Perariran Watukodok. Di saat sedang memancing, tanpa sadar kapal terlalu menepi. Akibatnya saat ada gelombang tinggi, kapal jadi oleng dan menghantam batu karang hinggga akhirnya terbelah menjadi dua.

Advertisement

Beruntung tiga ABK yang selamat dapat berenang ke tepian. Namun di saat yang bersamaan, Gatot harus tertinggal dikarenakan terseret arus Laut Selatan. Petugas Sar Satlinmas Wilayah II sudah berusaha memberikan pertolongan, namun hingga pukul 15.00 WIB, Gatot belum diketemukan juga.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, usai mendapatkan informasi terkait dengan kapal karam, pihaknya langsung berusaha memberikan pertolongan. Sayangnya usaha tersebut belum membuahkan hasil ang maksimal karena masih ada seorang ABK yang masih dalam pencarian.

“Baru tiga korban yang dievakuasi dan kondisinya dalam keadaan selamat. Sedang untuk Gatot, tim masih terus berusaha melakukan pencarian,” kata Suris kepada wartawan, Sabtu kemarin.

Advertisement

Menurut dia, korban hilang diduga kelelahan saat berusaha menyelamatkan diri ke tepi. Namun kuatnya arus membuat tubuh Gatot hilang ditelan gelombang. “Dia tidak kuat berenang sehingga terseret arus,” ujar Suris.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif