Jogja
Jumat, 3 November 2017 - 11:20 WIB

Pemerintah Belanda Tawarkan Beasiswa untuk Mahasiswa asal Indonesia, Berminat?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sosialisasi beasiswa dari Pemerintah Belanda di Kantor Pusat Fakultas Teknik, Rabu (1/11/2017). (Foto istimewa/dokumen)

Pemerintah Belanda memberikan kesempatan yang luas bagi pelajar atau mahasiswa dari Jogja

Harianjogja.com, JOGJA – Pemerintah Belanda memberikan kesempatan yang luas bagi pelajar atau mahasiswa dari Jogja untuk melanjutkan studinya melalui program beasiswa yang disediakan pemerintah Belanda.

Advertisement

Meski demikian, berdasarkan data program beasiswa Studeren in Nederland (StuNed) jumlah peminat beasiswa asal Jogja ke Belanda tergolong masih minim.

Direktur The Netherlands Education Support Office (NESO) Indonesia Peter Van Tuijl mengajak warga Jogja untuk melanjutkan studi di Belanda melalui program beasiswa StuNed.

Advertisement

Direktur The Netherlands Education Support Office (NESO) Indonesia Peter Van Tuijl mengajak warga Jogja untuk melanjutkan studi di Belanda melalui program beasiswa StuNed.

Pendaftar beasiswa ini dari Jogja tergolong masih minim padahal kesempatan yang diberikan tergolong luas, pada 2018 saja khusus untuk program master memberikan beasiswa dengan kuota antara 60 hingga 70 orang.

Syarat utama pemberian beasiswa ini adalah, para peminat harus lebih dahulu mendaftar di perguruan tinggi Belanda yang menjadi tujuan belajar.

Advertisement

Total penerima beasiswa asal Jogja melalui program StuNed ini baru tercatat 119 orang sejak 2013 hingga 2017. Dengan rincian pada StuNed pertama tercatat 11 orang, StuNed kedua 33 orang, StuNed ketiga tergolong banyak terdapat 63 orang, StuNed keempat delapan orang dan StuNed kelima hanya empat orang, dengan total master ada 75 orang dan short course terdapat 44 orang. Tampak grafik peminat cenderung menurun.

Peter menambahkan, guna mendorong minat profesional muda untuk bersekolah di Belanda, pihaknya telah menggelar acara Holland Scholarship Info Session di Kantor Pusat Fakultas Teknik, UGM pada, Rabu (1/11/2017) lalu.

Kegiatan diikuti ratusan mahasiswa itu menyajikan informasi tentang kuliah di Belanda beserta peluang beasiswanya, terutama program beasiswa StuNed.

Advertisement

Peter mengklaim, Belanda memiliki deretan universitas dengan kualitas terbaik nomor empat di dunia. Pilihan prodi juga bervariasi, ada lebih dari 2.100 prodi internasional dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Selain itu Pemerintah Belanda memberikan kesempatan luas bagi alumni Belanda untuk mencari pekerjaan di Belanda sampai dengan tiga tahun setelah lulus.

“Sudah ada 19 warga Belanda sudah meraih Nobel, yang menunjukkan keunggulan riset universitas di Belanda,” ucapnya.

Advertisement

Program StuNed membiayai secara penuh seluruh kebutuhan studi. Beasiswa yang diberikan berbasis prestasi terfokus pada keunggulan akademik, jenjang karir, penghargaan dan prestasi penting lainnya terutama keterkaitan dengan area prioritas kerjasama bilateral antara Belanda dan Indonesia.

Mulai dari perdagangan internasional, keuangan, ekonomi, transportasi, infrastruktur, keamanan, penegakan hukum, serta agro-pangan dan holtikultura. Untuk perencanaan 2018, StuNed membuka pendaftaran program master dan short course.

“Tenggat pendaftaran tahun 2018 adalah 15 Maret untuk program Master dan 7 Januari untuk Short Course. Selain harus memiliki surat penerimaan dari universitas di Belanda, kandidat harus memiliki skor IELTS minimal 6 untuk master, serta IELTS minimal 5,5 untuk short course,” ungkapnya.

I Made Andi Arsana Kepala Kantor Urusan Internasional UGM menyatakan, mahasiswa maupun pelajar Jogja dapat memanfaatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Belanda. Apalagi pihak Belanda telah memberikan petunjuk melalui konsultasi.

“Ini kesempatan yang langka. Ada banyak kesempatan beasiswa, harus diakses sebaik-baiknya,” ungkap dia.

Hingga 2017, ini tercatat sekitar 1.500 mahasiswa Indonesia dari berbagai tingkatan, sedang menempuh studi di Belanda. Selain ada yang biaya mandiri, mereka juga dibiayai melalui program StuNed.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif