Soloraya
Kamis, 2 November 2017 - 09:00 WIB

KAMPUS DI SOLO : Mahasiswa Pascasarjana UNS Solo Tak Tahu Klinik Jurnal Ilmiah

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung Rektorat UNS (JIBI/Solopos/R Bambang Aris Sasangka)

Sejumlah mahasiswa program pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tak tahu ada klinik jurnal internasional.

Solopos.com, SOLO—Layanan klinik jurnal internasional atau klinik publikasi ilmiah yang disediakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) Solo belum dimanfaatkan secara optimal oleh para mahasiswa.

Advertisement

Sejumlah mahasiswa program pascasarjana mengaku belum mengetahui layanan itu. Mereka berharap ada sosialisasi yang lebih intensif. Klinik jurnal internasional memfasilitasi atau mendampingi para dosen maupun mahasiswa, baik program sarjana strata 1, strata 2, maupun strata 3 dalam melakukan penelitian yang akan dipublikasikan melalui jurnal internasional.

Salah seorang mahasiswa Pascasarjana (S2) Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Irawan W.B., saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (26/10/2017), mengaku belum mengetahui layanan klinik jurnal internasional di LPPM UNS. “Sejauh ini saya belum tahu, malah belum pernah mendengar,” ungkap Irawan, Kamis. Menurut dia, apabila layanan tersebut benar ada maka LPPM seharusnya menyosialisasikannya secara optimal. Dengan begitu mahasiswa bisa memanfaatkannya.

Hal senada disampaikan mahasiswa Program S2 lainnya, Witri Suwanto, yang mengambil Prodi Ilmu Keolahragaan. “Saya malah baru dengar ada klinik jurnal. Sejauh ini dosen pengampu maupun pembimbing juga belum pernah menyosialisasikannya,” kata Witri.

Advertisement

Program Pascasarjana UNS mensyaratkan mahasiswa mempublikasikan karya ilmiahnya dalam jurnal nasional maupun internasional. “Saya sendiri saat ini sudah mengajukan judul,” ungkap Witri.

Apabila UNS memberikan layanan klinik jurnal internasional, termasuk kepada mahasiswa, menurut Witri, perlu ditingkatkan sosialisasinya. “Saya mengapresiasi layanan klinik jurnal tersebut karena mahasiswa tentu sangat terbantu dalam pembuatan jurnal seperti yang disyaratkan kampus,” kata dia.

Ditemui di Kantor LPPM UNS Solo, Sekretaris LPPM UNS Solo, Ary Setyawan, membantah minimnya sosialisasi tentang klinik jurnal internasional. “Informasi tentang klinik publikasi ilmiah tersaji di website LPPM UNS,” kata Ary.

Advertisement

Layanan klinik jurnal internasional dibuka dalam beberapa periode setiap tahunnya. “Jadi setiap tahun ada beberapa periode. Kami membuka pendaftaran. Setelah ada pendaftar sesuai kuota yang kami siapkan, kami carikan tutor yang sudah punya reputasi, berpengalaman dalam riset maupun publikasi ilmiah. Prosesnya bisa dipantau terus hingga rampung,” ujar Ary menjelaskan sistem layanan klinik publikasi ilmiah tersebut.

Menurut dia, harus ada keaktifan dari mahasiswa maupun para peneliti agar layanan tersebut bermanfaat. “Dulu mahasiswa pascasarjana yang ikut banyak, hampir 500 orang. Di tengah perjalanan biasanya mereka kurang aktif. Kalau saat ini memang rata-rata satu periode sekitar 40 orang, baik itu dosen atau mahasiswa,” ungkap Ary.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif