News
Rabu, 1 November 2017 - 16:00 WIB

Tukang Las Pabrik Petasan Tangerang Tersangka, Tapi Masih Misterius

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Iqbal)

Tukang las pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, yang menjadi tersangka ledakan belum dapat ditemukan.

Solopos.com, JAKARTA — Polisi memeriksa tiga orang saksi baru terkait kebakaran yang menghanguskan pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017) lalu.

Advertisement

Dengan demikian, total jumlah saksi yang sudah diperiksa terkait kasus ini telah mencapai 26 orang. Adapun ketiga orang saksi baru tersebut merupakan orang tua dari korban dalam kebakaran hebat tersebut.

“[saksi] Dari orang tua korban. Kita mencari ya, artinya kita menanyakan apakah anaknya jadi korban, benar enggak kerja di situ, tahu enggak kerja di situ, mulai kapan kerja di situ,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol R. P. Argo Yuwono, Rabu (1/10/2017).

Selain memeriksa saksi baru, penyidik juga kembali memeriksa dua dari tiga orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini berada di tahanan Polda Metro Jaya, yakni pemilik pabrik yang bernama Indra Liono, dan penanggung jawab pabrik Andri Hartanto.

Advertisement

Pemeriksaan dilakukan untuk mencari unsur-unsur yang berkaitan dengan pasal yang dikenakan pada para tersangka yakni pasal 359 KUHP terkait kelalaian yang mengakibatkan kematian serta pasal 188 KUHP dan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Adapun untuk satu orang lainnya yang turut ditetapkan sebagai tersangka yakni Subarna Ega yang berprofesi sebagai tukang las. Hingga saat ini Subarno belum diketahui keberadaannya, termasuk kemungkinan dirinya turut menjadi korban tewas.

“Jadi, untuk tersangka Subarna Ega, sampai sekarang masih belum ditemukan. Kita juga belum dapat mengidentifikasi di Kramat Jati apakah yang bersangkutan itu masuk dalam kategori yang ada di RS atau tidak. Anggota masih bekerja untuk mencari,” tambahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif