Soloraya
Rabu, 1 November 2017 - 20:15 WIB

Sumur Kering, 157 Warga Gilingan Solo Krisis Air

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga RW 009 Gilingan, Solo, mengantre mendapatkan air bersih dari BPBD Solo yang dibeli dari PDAM Solo, Rabu (1/11/2017). (Istimewa)

Sebanyak 157 warga Gilingan, Banjarsari, Solo, mengalami krisis air karena sumur mereka kering sebulan terakhir.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 157 warga dari 44 keluarga di RW 009 Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, dilaporkan mengalami krisis air bersih. Laporan itu disampaikan pemerintah kelurahan setempat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Selasa (31/10/2017).

Advertisement

Kepala BPBD Solo, Eko Prajudhy Noor Aly, mengatakan setelah menerima laporan, BPBD langsung menerjunkan personel tim reaksi cepat (TRC) untuk mengindentifikasi kebutuhan warga di lapangan. Dari hasil pengecekan itu, BPBD menemukan laporan dari Pemerintah Kelurahan Gilingan memang benar adanya.

Warga di wilayah RT 003 dan RT 004/RW 009 Gilingan mengalami krisis air bersih. BPBD kemudian mengirim bantuan air bersih kepada warga pada Rabu (1/11/2017).

“Kami menghubungi PDAM untuk memasok air bersih kepada warga di RT 003 dan RT 004/RW 009 Gilingan. Biaya penyaluran air bersih oleh PDAM akan ditanggung BPBD Provinsi Jateng,” kata Eko saat diwawancarai Solopos.com, Rabu sore.

Advertisement

Eko mengatakan pada Rabu BPBD baru meminta PDAM untuk menyuplai air bersih satu tangki kepada warga Gilingan yang terdampak kekeringan. Dia menyebut BPBD akan terus meminta PDAM mengirim air bersih hingga kondisi warga benar-benar pulih.

Eko mengatakan warga RT 003 dan RT 003/RW 009 Gilingan mengalami krisis air bersih karena sumur mereka surut. BPBD mencatat ada 40 sumur warga yang terdampak.

“Kami akan bantu warga sampai sumur mereka bisa dimanfaatkan lagi. Temuan sementara, sumur warga surut karena musim kemarau. Tapi kami tidak berhenti di situ. Kami akan mencari tahu lebih lanjut mengenai penyebab kekeringan ini. Barang kali ada faktor teknis yang menyebabkan sumur surut,” jelas Eko.

Advertisement

Lurah Gilingan, Joko Partono, mengatakan berdasarkan laporan warga, air sumur di wilayah RT 003 dan RT 004/RW 009 Gilingan mulai surut sebulan lalu. Selama itu warga mengalami krisis air. Beberapa warga harus meminta air bersih kepada warga di tempat lain.

Beberapa warga lain bahkan terpaksa membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan mandi cuci kakus (MCK). Dia menyebut sejumlah fasilitas umum di sekitar RW 009 Gilingan juga krisis air.

“Krisis air juga melanda gereja, masjid, gedung serbaguna, dan Pasar Besi. Sumur yang biasanya digunakan warga kini surut. Sementara kami menyebut kejadian ini murni faktor musim kemarau. Saya tidak mau berspekulasi atau menduga terkait adanya penyebab lain sumur warga bisa menjadi surut. Belum ada kajian ilmiah mengenai hal ini,” jelas Joko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif