SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Polisi belum berhasil mengidentifikasi korban tertabrak KA di Jurug, Solo.
Solopos.com, SOLO — Aparat Polsek Jebres belum berhasil mengidentifikasi korban tertabrak kereta api (KA) di Jembatan Jurug hingga tercebur ke Sungai Bengawan Solo, Senin (30/1/2017).
Sementara itu, sampai sekarang jasad korban masih di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi, Jebres, Solo. Kapolsek Jebres Kompol Juliana mengatakan proses autopsi di RSUD dr. Moewardi sampai sekarang masih berlangsung.
Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban karena hasil autopsi belum selesai. “Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban memang sengaja bunuh diri menabrakkan diri ke KA atau memang tertabrak KA,” ujar Juliana saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/11/2017).
Menurut Juliana, saksi yang dimintai keterangan dalam kasus ini belum bertambah. Dua orang yang telah diperiksa dalam kasus ini adalah petugas jaga di Stasiun Jebres. Warga yang tinggal di sekitar kejadian tidak ada yang tahu peristiwa itu.
“Kami telah berkoordinasi dengan Polres Karanganyar terkait pengungkapan kasus ini. Lokasi kejadian berbatasan langsung dengan Solo-Karanganyar sehingga tidak menutup kemungkinan, korban adalah warga Karanganyar,” kata dia.
Ia mengatakan Polsek Jebres juga mengerahkan 11 petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Kecamatan Jebres untuk mencari info apakah ada warga yang hilang. Sampai sejauh ini belum ada titik terang soal anggota keluarga korban.
“Kami akan menyebar gambar korban jika selama tiga hari ke depan tidak ada orang yang mengambil jasad di RSUD dr. Moewardi,” kata dia.
Ia mengimbau warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dengan ciri-ciri kulit putih, mengenakan baju warna cokelat lengan panjang, celana pendek warna biru, mengenakan ikat pinggang warna biru, dan usianya sekitar 40 tahun untuk datang ke Polsek Jebres.