Jogja
Rabu, 1 November 2017 - 21:20 WIB

Gunungan Api akan Meriahkan Grebeg Mulud Kraton Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Grebeg Syawal Kraton Jogja (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Puncak acara sekaten ditandai dengan gerebeg mulud atau sedekah gunungan dari Sultan Hamengku Buwono kepada rakyatnya

Harianjogja.com, JOGJA– Kawedanan Hageng Punokawan Purwa Budaya Kraton, Gusti bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat mengatakan mengatakan perayaan sekaten sudah lama menjadi tradisi di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Advertisement

Puncak acara sekaten ditandai dengan gerebeg mulud atau sedekah gunungan dari Sultan Hamengku Buwono kepada rakyatnya.

Namun pada zaman HB VII dan HB VIII Gunungan dibatasi menjadi tujuh buah. Menurut Yudhaningrat hal itu terkait kondisi Kraton yang mengalami krisis saat itu. Tradisi tujuh Gunungan tetap bertahan sampai sekarang.

Yudhaningrat mengatakan dalam grebeg mulud tahun ini akan lebih spesial karena akan ada satu di antara tujuh gunungan yang dikeluarkan Kraton. Gunungan tersebut dinamakan Gunungan Merapi. Sesuai namanya di atas gunungan itu nanti akan ada apinya sehingga abdi dalam yang ditunjuk membawa gunungan tersebut pun khusus.

Advertisement

“Mulud tahun ini bertepatan dengan Tahun Dal dalam penanggalan Kraton, yang hanya ada setiap delapan tahun dekali,” kata Yudhaningrat.

Gunungan Merapi itu juga tidak diperebutkan layaknya gunungan lainnya. “Setelah dibawa ke Masjid Kauman didoakan kemudian dibawa kembali ke Kraton,” kata dia.

Pria yang akrab disapa Gusti Yudho ini yang akan memimpin Grebeg Besar nanti. Sementara terkait PMPS, Yudhaningrat mengaku tidak tahu pasti kapan dimulai karena PMPS merupakan permintaan Pemerintah Kota Jogja dan masyarakat agar perayaan sekaten lebih meriah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif