Jogja
Selasa, 31 Oktober 2017 - 16:20 WIB

Penerapan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Dipercepat

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (kiri-kanan): Asdep Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem-Kemenpar Frans Teguh, Member of the World Committee on Tourism Ethics Mr I Gde Ardika, Sekda DIY Gatot Saptadi, dan Director for Sustainable Development of Tourism UNWTO Dirk Glaesser saat membuka International Conference on Sustainable Tourism (ICST) 2017 yang berlangsung di Hotel Royal Ambarukmo, Selasa (31/10/2017). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Keberlanjutan wisata di DIY nantinya diharapkan mampu mendorong pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat

Harianjogja.com, SLEMAN-Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Konferensi Internasional Pariwisata Berkelanjutan atau International Conference on Sustainable Tourism (ICST) 2017. Konferensi ini digelar untuk percepatan penerapan pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Advertisement

Konferensi yang berlangsung di The Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel itu dibuka langsung oleh Sekretaris Desa DIY Gatot Saptadi mewakili Gubernur DIY Sultan HB X.  Gatot mengatakan, pengembangan wisata di DIY termuat dalam visi pembangunan DIY pada 2025 di mana perlu mewujudkan kepariwisata yang kreatif dan inovatif.

Visi tersebut menjadi gambaran arah pembangunan jangka panjang DIY mengingat sektor pariwisata menjadi andalan daerah ini. “Kami ingin mewujudkan Jogja sebagai destinasi wisata kelas dunia, berdaya saing, berwawasan budaya dan berkelanjutan,” kata dia saat membuka konferensi internasional itu, Selasa (31/10/2017).

Keberlanjutan wisata di DIY nantinya diharapkan mampu mendorong pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat. Setidaknya, ada 11 kawasan strategis pariwisata DIY tersebar merata baik di wilayah Jogja,  Gunungkidul, Bantul, Sleman, dan Kulonprogo. Ia menyebut, kawasan itu seperti kawasan Kaliurang-Merapi, Prambanan-Ratu Boko, Perkotaan-Malioboro,  Glagah-Trisik, Parangtritis-Depok, Karst Gunungkidul, dan Sermo-Manoreh-Suroloyo yang menjadi andalan wisata DIY.

Advertisement

Penyelenggaraan konferensi ICST yang baru pertama kali ini sebagai media untuk mengakselerasikan dan memastikan kemajuan penerapan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Hal itu dilakukan dengan mengintegrasikan program destinasi pariwisata berkelanjutan (Sustainable Tourism Destination), Observatorium Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Observatory), dan Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Certification).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata (Deputi BPDIP) Kemenpar Dadang Rizki Ratman menjelaskan, penyelenggaraan konferensi ICST 2017 merupakan tindak lanjut dari kegiatan Indonesia Sustainable Tourism Award 2017. “ICST 2017 juga menjadi wadah bagi semua destinasi untuk berbagi pengalaman dalam penerapan pariwisata berkelanjutan,” kata Dadang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif