Jogja
Selasa, 31 Oktober 2017 - 02:20 WIB

Keren, SMA Moehi Gunakan Aplikasi Sendiri untuk Pemilihan Ketua IPM

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar DIY (Beny Prasetya)

SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta gunakan e-voting untuk pilih Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Harianjogja.com, JOGJA-– Bersiap menghadapi era digital, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta gunakan e-voting untuk pilih Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ranting SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta, Minggu (29/10/2017).

Advertisement

Bahkan dalam pemilihan yang bertajuk Pelajar yang Berkemajuan itu telah menggunakan aplikasi yang dibuat oleh SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta sendiri.

Sebagai pembina organisasi tertinggi yang menaungi seluruh Pelajar SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Syadah Khusniawati mengatakan bahwa layaknya pemilihan ketua OSIS, pemilihan yang telah berlangsung itu untuk mencari pemimpin terbaik. Hanya saja, pemilihan yang bernama Musyawarah Ranting IPM itu berbentuk musyawarah di akhir prosesnya.

Advertisement

Sebagai pembina organisasi tertinggi yang menaungi seluruh Pelajar SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Syadah Khusniawati mengatakan bahwa layaknya pemilihan ketua OSIS, pemilihan yang telah berlangsung itu untuk mencari pemimpin terbaik. Hanya saja, pemilihan yang bernama Musyawarah Ranting IPM itu berbentuk musyawarah di akhir prosesnya.

“Pemilihan oleh seluruh siswa hanya berlangsung sekali, selanjutnya musyawarah dan menggunakan E-voting,” ucap perempuan asal Wonosobo itu.

Sebagai guru yang telah membina IPM selama empat tahun, Syadah menilai E-Voting sangat membantu dalam hal menghemat uang dan waktu. Pasalnya rangkaian musyawarah yang berlangsung selama satu minggu itu bisa dipersingkat dalam hal penggunaan kertas dan perhitungan suara.

Advertisement

Menurut Syadah selama pelaksanaan E-Voting yang baru pertama dipraktikkan di sekolah yang memiliki nama beken Moehi itu tidak memiliki masalah yang berarti. Aplikasi dan sistem dirancang oleh tim Teknologi Informas Moehi telah dipersiapkan dengan matang. “Masalah hanya di murid yang lupa password,” ujarnya cepat.

Ia juga mengatakan bahwa suksesi acara itu telah berjalan setahun belakangan. Hal itu dikatakan karena setiap siswa baru pasti mendapatkan Nomer Induk Siswa (NIS) bersama dengan password untuk membuka nilai hingga pelanggaran murid. “NIS itu terintegrasi, dimana orang tua bisa melihat nilai hingga kegiatan pelanggaran murid,” ujarnya.

Sebagai Ketua Panitia Teknis, Audrie Aldefka Arzhaputra Anafacsyah menilai bahwa E-voting yang telah dilakukan itu sangat membantu saat proses pemilihan dan perhitungan suara.

Advertisement

“Tidak jemput bola untuk meminta memenuhi haknya untuk mencoblos,” ujarnya di depan Aula SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Audrie menyayangkan ketika melakukan pemilihan menggunakan kertas seperti periode sebelumnya, banyaknya kertas yang dibuang adalah tindakan tidak ramah lingkungan dan ekonomi. “Sekarang bisa termonitor siapa golput, dan tidak buang – buang kertas,” jelasnya.

Ia juga menerangkan bagaimana siswa yang tidak memiliki gawai sekaligus koneksi internet telah disediakan komputer di Laboratorium SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. “Bisa diakses melalui web atau aplikasi,”jelasnya.

Advertisement

Menanggapi E-Voting yang sukses digelar Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat, Fitri Sari Sukmawati terus mendukung kegiatan ini. Ia juga menerangkan bahwa sekolah akan membantu dan mengembangkan potensi yang telah ada. “Akan mendukung sepenuhnya, seperti ikut mensosialisasikan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif