Soloraya
Senin, 30 Oktober 2017 - 10:00 WIB

WISATA SOLO : Pemkot Atur Ulang Jadwal Event Seni Budaya Kelurahan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gelaran Apem Sewu di Kampung Sewu Jebres Solo (JIBI/Solopos/Dok)

Wisata Solo, agenda budaya kelurahan diatur ulang.

Solopos.com, SOLO —Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menata ulang kalender event seni dan budaya kelurahan di wilayah setempat pada 2018. Hal itu karena event seni dan budaya gelar potensi kelurahan kerap dilaksanakan bersamaan.

Advertisement

Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Solo Basuki Anggoro Hexa mengatakan waktu pelaksanaan event gelar potensi Kelurahan cenderung bersamaan dan menumpuk di tiga bulan, yakni di Agustus, September, dan Oktober.

“Jadi kegiatan ini akan kita atur lagi jadwalnya biar tidak bersamaan,” kata dia ketika dijumpai wartawan, Minggu (29/10/2017).

Nantinya, Hexa mengatakan akan mengatur jadwal kegiatan agar setiap pekan ada pelaksanaan event budaya di Solo. Selain menjadi destinasi wisata rutin, saat agenda seremonial dapat dihadiri langsung oleh Wali Kota.

Advertisement

“Pak wali ingin diratakan, setiap minggu ada event di Solo. Sehingga destinasi wisata kita disaksikan rutin setiap minggu,” katanya.

Karena itu, dia menilai perlu dilakukan pemerataan agenda. Pemerataan agenda juga disesuaikan dengan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan masyarakat dan institusi di luar Pemkot. Promosi agenda rutin tersebut akan dipisahkan dari kalender event tahunan.

Hal ini dilakukan karena selama ini banyak wisatawan yang tidak mengetahui agenda tersebut sehingga cenderung fokus pada kalender event tahunan. Padahal agenda rutin tersebut tidak kalah menarik dengan kalender event terjadwal.

Advertisement

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan seni dan budaya di wilayah. “Semua kegiatan akan dievaluasi, seperti apa targetnya dan bagaimana daya tarik bagi wisatawan,” kata Rudy, sapaan akrabnya.

Rudy mengaku tidak ingin kegiatan seni dan budaya yang digelar hanya monoton sehingga tak ada multiplayer effect bagi Kota Bengawan. Menurut Rudy, yang diperlukan saat ini adanya sentuhan kreativitas agar tidak menimbulkan kebosanan.

Terutama bagi kegiatan budaya yang digelar di setiap kelurahan. Potensi masing-masing kelurahan perlu digali lebih dalam, sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri. “Yang terpenting nanti evaluasi berkaitan dengan cakupan atau sasaran dari setiap kegiatan,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : Wisata Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif