Jogja
Senin, 30 Oktober 2017 - 20:20 WIB

Taman Pintar Gelar Malam Pengamatan Bulan Global

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

International Observe the Moon Night (InOMN) atau malam pengamatan Bulan internasional merupakan event astronomi tahunan yang dirayakan di seluruh dunia

Harianjogja.com, JOGJA- International Observe the Moon Night (InOMN) atau malam pengamatan Bulan internasional merupakan event astronomi tahunan yang dirayakan di seluruh dunia yang bertujuan mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi Bulan.

Advertisement

Kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari, mengamati, dan memahami segala hal mengenai bulan sebagai satelit alam Bumi. Kegiatan InOMN diinisiasi oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang kemudian diselenggarakan oleh beberapa astronom profesional dan astronom amatir di berbagai daerah di dunia seperti di museum, planetarium, observatorium, sekolah dan perguruan tinggi, perpustakaan, taman nasional serta ruang terbuka publik lainnya.

InOMN biasanya dilaksanakan diantara bulan September-Oktober, disaat bulan memasuki fase separuh atau sabit, dimana fase tersebut merupakan fase terbaik untuk mengamati fitur-fitur yang ada pada permukaan bulan. Tahun 2017, InOMN jatuh pada tanggal 28 Oktober.

Advertisement

InOMN biasanya dilaksanakan diantara bulan September-Oktober, disaat bulan memasuki fase separuh atau sabit, dimana fase tersebut merupakan fase terbaik untuk mengamati fitur-fitur yang ada pada permukaan bulan. Tahun 2017, InOMN jatuh pada tanggal 28 Oktober.

Di Indonesia, para astronom profesional dan amatir di berbagai daerah mengadakan event InOMN serentak pada tanggal 28 Oktober 2017 dengan kegiatan yang berbeda-beda. Kegiatan utama yang biasanya dilakukan saat InOMN adalah pengamatan Bulan dengan teleskop atau binokuler.

Di Jogja, event InOMN disambut meriah dengan diadakannya acara “Jogja Nyawang Rembulan” yang diselenggarakan oleh Taman Pintar Yogyakarta bekerjasama dengan Komunitas Astronomi Penjelajah Langit, dan Jogja Astro Club.

Advertisement

Selepas matahari terbenam pada pukul 19.00 WIB, para pengunjung mengikuti Kuliah Umum sesi pertama yang diisi oleh Ketua Badan Hisab Rukyat (BHR) DIY dan pendiri Komunitas Jogja Astro Club, Mutoha Arkanudin dengan tema “Bulan dan InOMN”.

Sesi kedua diisi Ketua Komunitas Astronomi Penjelajah Langit, Eko Hadi Gunawan  dengan tema Teleskop dan Live Observation of Moon.

Pada sesi kedua pengunjung sekaligus diajak untuk melihat permukaan Bulan lebih dekat dengan teleskop sehingga tampak kawah-kawah dan daratan Bulan yang biasa menjadi tempat pendaratan para astronot. “Kemudian pengunjung disuguhi berbagai stand untuk menambah pengetahuan mengenai Bulan,” katanya, dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (30/10/2017).

Advertisement

Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi yang memiliki peran penting bagi bumi yakni melindungi bumi dari benda langit yang mengancam bumi. Bulan juga berperan sebagai patokan kalender Hijriah yang selama ini digunakan sebagai penentu Bulan Hirjiah.

Selain itu Bulan mempengaruhi pasang surut air laut yang ada di Bumi. Mempelajari Bulan adalah sesuatu yang menarik. “Sehingga harapan dari acara “Jogja Nyawang Rembulan” ini adalah masyarakat memiliki ketertarikan untuk mempelajari Bulan lebih jauh,” tambahnya.

Taman Pintar melalui kegiatan ini bermaksud semakin memperkuat peranan sebuah science center dalam membudayakan sains di tengah masyarakat dan memberikan kesempatan seluas mungkin kepada masyarakat untuk mengenal lebih dekat keilmuan astronomi sebagai bagian dan warga sebuah sistem rumit tata surya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif