Jogja
Senin, 30 Oktober 2017 - 21:20 WIB

Ratusan Itik di Samas Mati Mendadak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antarafoto)

Ratusan itik milik warga Samas tepatnya di Desa Srigading, Sanden mati secara mendadak

 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Dalam dua pekan terakhir, ratusan itik milik warga Samas tepatnya di Desa Srigading, Sanden mati secara mendadak. Hingga kini belum diketahui secara pasti pemicu matinya ratusan itik tersebut. Namun hingga kini, ternak milik warga tersebut terus bergelimpangan.

Salah satu pemilik perternakan, Sadino salah satu pemilik itik membenarkan matinya ternak itik tersebut sudah terjadi dalam dua pekan terakhir. Bahkan ia menyebut dalam sehari, itik yang mati bisa mencapai 20 hingga 25 ekor.

Menurutnya proses kematian hewan piarannya itu berlangsung sangat cepat. “Biasanya lehernya digerak-gerakkan, kemudian itik terlihat gering [sakit] dan akhirnya mati,” ujarnya, Senin (30/10/2017).

Advertisement

Peristiwa tersebut, menurut Sadino, membuat usaha ternak itik langsung ambruk. Sebab belum juga modal ternak kembali, tiba-tiba ternaknya mati. Bahkan ia mengaku dari 224 ekor itik yang dipelihara sekarang tinggal 25 ekor saja. “Padahal untuk sekarang sudah siap jual semua,” keluhnya.

Sementara itu, peternak lain Purwanto mengungkapkan kerugian yang dialaminya cukup besar. Pasalnya seluruh itik yang mati merupakan itik yang siap dijual karena memang sudah masa jual. Padahal rata-rata itik bisa laku Rp30.000/ekor, maka menurutnya jika mati ratusan ekor bisa dibayangkan nilai kerugian yang dialami peternak.

Purwanto menuturkan hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab itiknya mati mendadak. Namun ia menduga jika itiknya mati akibat cuaca pancaroba yang tidak menentu kali ini. Terkadang hujan deras selama satu hingga dua hari, kemudian panas selama sepekan.

Advertisement

“Kami rugi cukup besar, usaha ini untuk menyiasati ketika tidak melaut, tetapi ujung-ujungnya juga gagal panen karena mati,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan) Bantul, Pulung Haryadi mengatakan setelah mendapat laporan adanya kematian itik di Samas, pihaknya langsung menerjunkan tim dokter untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan. Hal tersebut untuk memastikan penyebab kematian ratusan itik tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif