Jogja
Senin, 30 Oktober 2017 - 20:55 WIB

Hasto Tantang Generasi Muda untuk Punya Sumpah Baru

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kulonprogo membacakan teks keputusan Kongres Pemuda Indonesia Tahun 1928 pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2017 di halaman kompleks Pemkab Kulonprogo, Senin (30/10/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Generasi muda diharapkan lebih berperan aktif dalam upaya mewujudkan negara yang berdikari dalam bidang ekonomi

Harianjogja.com, KULONPROGO-Generasi muda diharapkan lebih berperan aktif dalam upaya mewujudkan negara yang berdikari dalam bidang ekonomi. Hal itu diyakini dapat membawa Indonesia menjadi semakin maju di masa mendatang.

Advertisement

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2017 di halaman kompleks Pemkab Kulonprogo, Senin (30/10/2017).

“Saya tantang generasi muda sekarang untuk punya sumpah baru, yaitu melahirkan negara berdikari dalam bidang ekononi dan memiliki budaya berkepriadian Indonesia,” kata dia.

Hasto berpendapat, sumpah pemuda 89 tahun silam merupakan salah satu momen penting yang mengantarkan Indonesia kepada kemerdekaan atau kedaulatan secara politik. Namun, harus diakui jika negara ini belum bisa mandiri di bidang ekonomi hingga kini. “Inilah yang menjadi PR [pekerjaan rumah] kita. Oleh karena itu, perjuangan belum selesai,” ujar Hasto.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana menyatakan siap menjalankan Surat Edaran (SE) Menteri Pemuda dan Olahraga RI terkait Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Dia mengaku telah mengimbau seluruh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) serta SD dan SMP untuk menyelenggarakan upacara bendera pada Senin pagi.

Sumarsana menerangkan, tata cara upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan upacara pengibaran bendera merah putih biasa. Namun, ada beberapa tambahan seperti pembacaan teks keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 dan menyanyikan lagu ‘Bangun Pemudi Pemuda’. “Semuanya mengacu dari surat yang dikeluarkan pusat,” ucap Sumarsana.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif