News
Senin, 30 Oktober 2017 - 17:30 WIB

Cerita Tukang Las Pabrik Petasan Tangerang Rasakan Hawa Panas Sebelum Ledakan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Iqbal)

Asisten tukang las pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, mengaku merasakan hawa panas saat dirinya mengelas atap.

Solopos.com, JAKARTA — Hingga kini polisi telah memeriksa sebanyak 18 orang saksi terkait kasus kebakaran pabrik kembang api milik PTPT Panca Buana Cahaya Sukses yang terletak di Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Advertisement

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol RP Argo Yuwono, menyebutkan dari 18 orang saksi yang diperiksa hanya ada dua orang saksi yang mengetahui munculnya bunga api dan penggunaan las. Hal ini yang diduga sebagai pemicu api dan menyebabkan kebakaran hebat yang menewaskan 47 orang di TKP.

“Jadi, dari 18 saksi, ada dua saksi yang mengetahui langsung kejadian bunga api las,” kata Argo, Senin (30/10/2017).

Salah satu saksi tersebut adalah Khusnul yang menjadi asisten dari Subarna Ega, tukang las di pabrik tersebut. Argo bertutur, saat kejadian, Khusnul sedang membantu Ega melakukan pengelasan di bagian atap pabrik merasa.

Advertisement

Namun, dia merasakan hawa panas yang datang dari bagian bawah tempat mereka mengelas. Dia pun melompat dan akhirnya berusaha lari lewat pintu depan pabrik untuk menyelamatkan diri hingga akhirnya mendengar ledakan.

“Dia keluar lewat pintu depan dan dia selamat. Dia tidak nengok kiri kanan yang penting dia ini lari dan dia mendengar ledakan,” tambah Argo.

Polisi pun menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus ini yakni pemilik PT Panca Buana Cahaya Indra Liyino, Direktur Operasional Perusahaan Andri Haryanto, dan Subarna Ega. Namun, hingga kini keberadaan Ega masih belum diketahui; apakah dia turut menjadi korban tewas atau berhasil menyelamatkan diri.

Advertisement

“Ini sudah kami koordinasikan dengan keluarga di Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat. Yang bersangkutan juga belum kembali, istri dan keluarga sudah lapor ke RS Polri Kramat Jati dengan membawa kartu keluarga,” kata Argo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif