Teknologi
Minggu, 29 Oktober 2017 - 07:30 WIB

Temuan Tengkorak di Papua Nugini Diduga Korban Tsunami Tertua Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tengkorak manusia purba yang ditemukan di Papua. (Istimewa)

Para ilmuwan belum lama ini mengatakan bahwa kawasan di dekat Kota Aitape itu pernah menjadi laguna pesisir yang dilanda tsunami sekira 6.000 tahun yang lalu.

Solopos.com, JAKARTA – Para arkeolog berhasil menemukan tengkorak manusia purba di Papua Nugini. Tengkorak itu ditemukan ditemukan pada 1929 di dekat Kota Aitape.

Advertisement

Dilansir BBC, Sabtu (28/10/2017), para ilmuwan menduga bahwa tengkorak itu merupakan korban tsunami tertua di dunia. Mereka mengaitkannya dengan spesies homo erectus, nenek moyang manusia modern.

Namun, dugaan itu kemungkinan besar tepat. Pasalnya, para ilmuwan belum lama ini mengatakan bahwa kawasan di dekat Kota Aitape itu pernah menjadi laguna pesisir yang dilanda tsunami sekira 6.000 tahun yang lalu. Mereka percaya bahwa tengkorak itu milik orang yang tewas akibat terjangan tsunami.

Advertisement

Namun, dugaan itu kemungkinan besar tepat. Pasalnya, para ilmuwan belum lama ini mengatakan bahwa kawasan di dekat Kota Aitape itu pernah menjadi laguna pesisir yang dilanda tsunami sekira 6.000 tahun yang lalu. Mereka percaya bahwa tengkorak itu milik orang yang tewas akibat terjangan tsunami.

Penemuan tersebut terjadi setelah tim internasional melakukan penelitian lebih lanjut. Mereka membandingkan sedimen dari daerah tersebut dengan tanah di daerah terdekat yang terkena dampak tsunami pada 1998.

“Sementara tulang-tulangnya telah dipelajari dengan baik, sedikit perhatian sebelumnya telah diberikan pada sedimen tempat mereka digali,” kata penulis utama, Profesor James Goff, dari University of New South Wales.

Advertisement

“Kami menyimpulkan bahwa orang yang meninggal di sana sejak lama mungkin merupakan korban tsunami tertua di dunia,” lanjutnya.

Namun, menurut ilmuwan, mungkin saja orang tersebut juga telah meninggal dan dikubur sesaat sebelum tsunami terjadi.

Untuk mengungkap hal tersebut, para ilmuwan mempelajari ukuran butiran dan komposisi sedimen. Mereka melihat organisme mikroskopik dari samudera yang serupa dengan yang ditemukan setelah tsunami 1998 yang menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Advertisement

Tim juga melakukan penanggalan radiokarbon dalam melakukan penelitian ini. Penanggalan radiokarbon merupakan metode yang digunakan untuk menentukan umur artefak secara akurat. Temuan tersebut diungkapkan dalam jurnal PLOS One.

Para arkeolog di Shandong, China, juga pernah menemukan tulang-belulang yang diyakini berasal dari manusia raksasa. Tulang-belulang itu diperkirakan berusia 5.000 tahun.

Tak hanya manusia raksasa, arkeolog juga menemukan reruntuhan 104 unit rumah, 205 makam, dan 20 lubang persembahan korban. Benda-benda tersebut diperkirakan berasal dari zaman Neolitikum.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif