News
Minggu, 29 Oktober 2017 - 22:00 WIB

Meski Turun Jadi Siaga, Gunung Agung Bali Masih Berpotensi Meletus

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siluet Gunung Agung di Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Ahmad Subaidi)

Gunung Agung Bali masih berpotensi meletus meski statusnya diturunkan dari awas menjadi siaga.

Solopos.com, RENDANG — Gunung Agung masih memiliki potensi untuk meletus walaupun statusnya telah ditetapkan menjadi level III (siaga).

Advertisement

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap Gunung Agunh. Penurunan status ini sudah berdasarkan kondisi Gunung Agung saat ini.

Menurut dia, saat ini aktivitas kegempaan Gunung Agung yang sebelumnya 600-1.000 kali sehari, menurun menjadi 200-300 kali sehari. Sedangkan dari manifestasi permukaan juga demikian, yakni asap semakin banyak berkurang.

“Ini masih terus berjalan pemantauan secara terus menerus, aktivitas turun itu yang kami harapan, ini murni adalah karena data-data teknis yang dikeluarkan oleh gunung itu sendiri,” sebutnya, Minggu (29/10/2017).

Advertisement

Kata dia, penurunan status gunung berapi ini sudah biasa. Ada jenis gunung berapi yang statusnya memang naik kemudian turun lalu meletus seperti Gunung Merapi pada 2010. Tetapi ada juga gunung berapi yang statusnya menurun dan tidak jadi meletus.

“Kita posisinya berada di fluktuatif kebetulan turun, aktivitas magmatik bisa saja masih dalam mengisi kantong yang kosong dan mengisi terus, jadi tim kami akan tetap di sini,” sebutnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Dewa Made Indra mengatakan penurunan status ini menyisakan 6 desa yang masih terdampak. Keenamnya yakni Desa Juntal, Buanagiri, Sebudi, Besakih, Dukuh, dan Ban, dengan total penduduk sebanyak 47.700 orang.

Advertisement

Kata dia, warga pengungsi akan segera diberitahukan mengenai kondisi ini namun dia tidak bisa melarang jika ada warga yang ingin tetap tinggal di posko pengungsian. Sementara hingga saat ini kartu pengungsi akan tetap berjalan seperti biasa.

“Kalau mau pulang dengan kendaraan sendiri dipersilahkan jika tidak maka pemerintah besarta BPPD siap membantu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif