Soloraya
Minggu, 29 Oktober 2017 - 21:00 WIB

Jika Tak Hujan, Jembatan Sasak Kampung Beton Solo Dibangun Lagi Malam Ini

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi jembatan dari anyaman bambu atau sasak yang menghubungkan Mojolaban, Sukoharjo, dengan Beton, Sewu, Jebres, Solo, Jumat (27/10/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Jembatan sasak penghubung Kampung Beton, Sewu, Solo, dengan Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, rencananya dibangun lagi malam ini.

Solopos.com, SOLO — Rusaknya jembatan sasak yang menghubungkan Beton, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, dengan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, pada Minggu (29/10/2017) dini hari memaksa penutupan jalur itu. Jika malam ini cerah, maka jembatan dari bambu itu akan kembali dibangun.

Advertisement

Hujan deras di hulu Sungai Bengawan Solo yang membawa material sampah menerjang kaki-kaki jembatan. Seorang pengelola jembatan sesek di Desa Gadingan, Mojolaban, Sumadi Hala, mengatakan jembatan sesek yang terbuat dari bambu hanyut saat ketinggian air Sungai Bengawan Solo bertambah secara signifikan pada Minggu dini hari.

Karena kerusakan ini, dia telah berembuk dengan pengelola jembatan sesek lainnya untuk membahas apakah kembali membuat jembatan sesek atau tidak. Pria yang akrab disapa Hala ini menjelaskan biaya pembuatan jembatan sesek antara Rp8 juta-Rp9 juta.

Apabila kondisi cuaca cerah, Hala berencana bakal membuat jembatan sesek yang kini menjadi akses utama pengguna jalan untuk menyeberangi sungai. “Tergantung kondisi cuaca. Jika cuaca Minggu malam cerah, kami bakal membikin jembatan sesek. Namun jika turun hujan dengan intensitas tinggi, kami tak mau beresiko dengan membuat jembatan sesek,” kata dia, Minggu.

Advertisement

Hala mengungkapkan bakal mempertimbangkan faktor keselamatan pengguna jalan yang memanfaatkan jembatan sesek. Dia tak ingin terjadi kecelakaan saat para pengendara sepeda motor menyeberangi sungai.

Solusi alternatifnya, lanjut dia, beberapa sampan bakal kembali difungsikan untuk mengangkut pengguna jalan dari Gadingan, Sukoharjo-Kelurahan Sewu, Jebres, Kota Solo. “Jika turun hujan lebat, kemungkinan besar sampan bakal kembali difungsikan. Satu hal yang jelas kami tetap memprioritaskan keselamatan pengguna jalan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif