News
Sabtu, 28 Oktober 2017 - 15:30 WIB

Tertidur Dua Pekan, “Putri Tidur” di Banjarmasin Akhirnya Buka Mata

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Echa hanya bisa berbaring saat dijenguk teman-teman sang ayah (Facebook)

Kisah Siti Raisa Miranda telah menghebohkan media sosial lantarn diceritakan tertidur selama lebih dari dua pekan.

Solopos.com, BANJARMASIN – Siti Raisa Miranda, 14, pada Jumat (27/10/2017) pagi sekitar pukul 07.00 WITA membuka mata. Sayangnya, perempuan yang akrab disapa Icha ini hanya berkedip sesekali dan belum merespons ajakan bicara.

Advertisement

Media sosial (medsos) dihebohkan dengan peristiwa langka yang menimpa remaja perempuan asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Remaja bernama tertidur selama dupa pekan hingga dijuluki “Putri Tidur.”

Kisah mengenai Echa ini viral setelah akun Facebook Moel Y Love mengunggah kabar bahwa penyakit tidur Echa kambuh. Kabar tersebut diunggah pada Kamis (19/10/2017) dan pada hari itu Echa sudah tidur selama 10 hari.

Advertisement

Kisah mengenai Echa ini viral setelah akun Facebook Moel Y Love mengunggah kabar bahwa penyakit tidur Echa kambuh. Kabar tersebut diunggah pada Kamis (19/10/2017) dan pada hari itu Echa sudah tidur selama 10 hari.

(Baca: Aneh Tapi Nyata! Bocah Banjarmasin Tidur 15 Hari Nonstop)

“Penyakit tidur Echa kambuh, hingga malam ini Echa sudah tidur selama 10 hari 10 malam [saat status ini diunggah]. Menurut dokter umum, fisiknya oke. Dokter spesialis Jiwa belum menggali lebih dalam,” tulis akun Moel Ya Love, yang diungkap sebagai ayah Echa bernama Ahmad Mulyadi. Untuk urusan makan dan mandi, Mulyadi mengisahkan Echa dibopong untuk dimandikan dan disuapi saat makan.

Advertisement

Ayahnya, warga Jalan Pangeran di Kota Banjarmasin bernama Muliyadi, mengatakan dia dan istrinya tetap memberi putrinya yang terus tertidur makan dan minum. “Respons saat diberi makan itu ada meski pun sambil tidur. Demikian juga saat mau buang air kecil maupun besar, orangnya bisa pergi ke toilet, tapi habis itu langsung berbaring tidur lagi,” ujarnya seperti dilansir Okezone, Sabtu (28/10/2017).

Muliyadi mengatakan anak perempuannya tahun ini sudah ketiga kalinya mengalami hal yang demikian, namun yang terjadi kali ini yang terparah.

Menurut dia, Icha beberapa kali tidur tanpa henti setelah mengalami kecelakaan motor. Dokter menyatakan Icha tidak mengalami luka dalam parah akibat kecelakaan itu mesti harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Advertisement

Namun, kemudian dia beberapa kali tidur dalam waktu lama dan terlihat seperti tidak sadar meski terbangun.

Dia mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan penyakit Icha, dengan perawatan medis maupun nonmedis, supaya putrinya sehat kembali dan bisa belajar dan bermain dengan teman-temannya tanpa gangguan.

“Saya berharap dengan perawatan medis kali ini dan banyaknya doa masyarakat, anak saya akan bisa sembuh sedia kala,” katanya.

Advertisement

Di Rumah Sakit

Sebelum masuk rumah sakit pada Kamis (26/10/2017), Icha sempat diperiksa oleh dua dokter spesialis jiwa dan saraf puskesmas.

Dokter spesialis jiwa Siti Khairiyah menyatakan belum bisa menyimpulkan penyebab penyakit hypersomnia yang diderita Icha. Pemeriksaan teliti dan observasi intens, menurut dia, diperlukan untuk menentukan penyebab gangguan yang diderita Icha.

Siti menyarankan orangtua Icha membawa putrinya ke rumah sakit, tempat tim dokter dengan berbagai bidang keahlian bisa memeriksanya secara seksama dan mendiagnosis masalah yang membuat dia sering tertidur dalam waktu lama.

Di Rumah Sakit Ansari Saleh, Icha dirawat di ruang UGD dan diberi infus. Tim dokter rumah sakit belum menyampaikan keterangan resmi mengenai kondisi terkini Icha.

Muliyadi mengungkapkan bahwa anak perempuannya pada Jumat (27/10/2017) pagi sekitar pukul 07.00 WITA membuka mata.

Meski membuka mata, Icha belum merespons ajakan bicara. Hanya berkedip sesekali. “Kalau dibanding hari kemarin-kemarin, saat ini ada kemajuan, sebab diberi makan lebih mudah. Kalau hari lalu tidak, sulit sekali,” katanya.

Muliyadi menambahkan tim dokter rumah sakit sudah melakukan pemeriksaan, termasuk pemeriksaan CT Scan, serta memberikan pengobatan kepada putrinya.

Dia mengaku belum mendapat informasi dari dokter yang merawat Icha mengenai penyakit yang diderita putrinya. “Kita akan tetap sabar dan terus berdoa untuk kesembuhan Icha, sebab ini merupakan cobaan yang harus kami hadapi dengan sabar,” demikian Muliyadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif