SOLOPOS.COM - Jajaran manajemen Hotel Marriot Jogja bersama Dinas Pariwisata DIY menerbangkan burung merpati sebagai prosesi peresmian Hotel Marriott Jogja, Jumat (27/10/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)
Dunia perhotelan di Jogja kembali diramaikan dengan hadirnya hotel bintang lima kelas internasional, Hotel Marriott Jogja
Harianjogja.com, SLEMAN-Dunia perhotelan di Jogja kembali diramaikan dengan hadirnya hotel bintang lima kelas internasional, Hotel Marriott Jogja. Hotel dengan 347 kamar ini memegang teguh filosofi Meetings Imagined agar menjadi tempat yang tepat untuk menggelar pertemuan dan menciptakan ide segar.
Hotel Marriott Jogja terletak di Jalan Ring Road Utara, Caturtunggal, Depok, Sleman atau tepat di sisi selatan Hartono Mall. Lokasi strategis tersebut memudahkan para tamu yang ingin memenuhi kebutuhan hiburan dan belanja. Selain itu, lokasi hotel juga mudah dijangkau wisatawan yang ingin menikmati keindahan Candi Borobudur maupun dari Bandara Adisutjipto.
Dengan konsep Meetings Imagined yang diusung, Marriott menyediakan sebuah boardroom, tujuh ruang pertemuan, dan beberapa area pre-function untuk berbagai pertemuan bisnis dan acara penting lainnya. Selain itu, Marriott juga menyediakan ballroom seluas 1.870 meter.
“Hotel Marriott Jogja bukan hanya hotel terbaru, tetapi juga menjadi yang terdepan dalam menyediakan fasilitas pertemuan untuk para pebisnis, dengan akses yang mudah ke semua destinasi wisata di Jogja,” kata General Manager Hotel Marriott Jogja, Alain Rigodin, Jumat (27/10/2017).
Tempat kuliner terbagi menjadi tiga tempat yaitu Restoran Jogja Kitchen, Restoran Taman Sari Bar & Grill, dan Tr Lounge. Ada pula M-Club sebagai club lounge terbesar di Jogja.
Direktur PT Delta Merlin Dunia Properti Budi Santoso berharap kehadiran Marriott dapat meramaikan pariwisata DIY dan ikut andil memajukan perekonomian.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) DPD DIY, Istidjab menyambut baik hadirnya Hotel Marriott Jogja. Kehadirannya menambah pilihan bagi tamu yang menginginkan menginap di hotel bintang lima. Ia mengatakan, keberadaan Marriott tidak akan menggerus pasar hotel bintang tiga ke bawah. “Segmentasinya sudah beda,” katanya.