News
Jumat, 27 Oktober 2017 - 17:36 WIB

Tanpa Perlindungan, Pabrik Petasan yang Meledak Pekerjakan Anak & Perempuan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Iqbal)

Pabrik petasan di Kosambi Tangerang yang meledak diketahui mempekerjaan anak dan perempuan. Komnas HAM mengecamnya.

Solopos.com, TANGERANG — Komisioner Komnas HAM, Sianne Indriani, mengecam keras adanya perekrutan pekerja di bawah umur yang didominasi oleh perempuan di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (27/10/2017).

Advertisement

“Yang saya perhatikan ini ada anak dan sebagian perempuan yang tidak ada perlindungan. Intinya kita jelas anak enggak boleh dipekerjakan, perempuan juga punya standar hak pekerja yang harus ada,” ujar Sianne saat mendatangi lokasi pabrik petasan, Jumat (27/10/2017), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Dari catatan yang dimilikinya, terdapat sejumlah pekerja berusia belasan tahun yang menjadi korban. Hal tersebut diketahuinya saat mewawancarai para korban yang sedang menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang.

Menurut Sianne, ada banyak pelanggaran yang terjadi di pabrik petasan tersebut. Mulai dari pelanggaran keselamatan kerja, ketenagakerjaan, dan memperkerjakan anak di bawah umur.

Advertisement

“Bisa dibilang ini tragedi ketenagakerjaan. Digaji sebulan paling Rp2 juta, tidak ada uang kesejahteraan, uang cuti, kesehatan, perusahaan tidak mau ambil resiko,” tuturnya.

Sianne pun mengungkapkan rasa keprihatinannya atas pengawasan terhadap pabrik berbahaya yang memperkerjakan anak di bawah umur. Bahkan, pemerintah pun baru menyadarinya setelah ada insiden besar.

“Kalau kita lihat ini korbannya fantastis ya 47 orang, luar biasa. Sayang, baru terungkap saat kejadian, kalau tidak ada kejadian maka tidak akan terungkap. Disini terlihat bahwa ada ketidakadilan yang dilakukan oleh para oelaku industri, karena saya lihat hanya buruh yang tidak punya hak apa-apa,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif