Jatim
Jumat, 27 Oktober 2017 - 13:05 WIB

Sektor Industri Bikin Konsumsi Listrik Jatim Naik 15,2%

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jaringan distribusi listrik : Pemerintah kembali mengusulkan kenaikan harga tenaga listrik. (Dok. Bisnis Indonesia)

Konsumsi listrik Jatim tahun ini meningkat.

Madiunpos.com, SURABAYA — PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero mencatat konsumsi listrik masyarakat Jawa Timur selama Januari hingga September 2017 naik sekitar 15,2 persen yakni mencapai 25.165 Giga Watt Hour (GWH), dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yakni 24.432 GWH.

Advertisement

“Jika dirupiahkan, penjualan listrik tahun 2016 mencapai Rp22,9 triliun, namun tahun ini naik menjadi Rp26,4 triliun, atau mengalami kenaikan sekitar Rp3,5 triliun,” kata Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Distribusi Jatim, Wisnu Yulianto, di Surabaya, Jumat (27/10/2017).

Wisnu menyebutkan pelanggan terbesar PLN Jatim adalah rumah tangga yang mencapai 9.778.949 pelanggan, atau 91 persen dari total pelanggan, kemudian pelanggan bisnis 579.168 pelanggan atau 5 persen dari total pelanggan, dan pelanggan sosial 271.972 pelanggan atau 3 persen, dan sisanya pelanggan pemerintah yang mencapai 57.593 pelanggan atau 1 persen.

Dia mengatakan kenaikan konsumsi listrik di wilayah Jatim karena mulai bergeliatnya ekonomi di wilayah setempat, sehingga berdampak positif. Hal itu, kata Wisnu, berbeda dengan konsumsi tahun lalu yang hanya naik sebesar 3 persen, karena ekonomi melambat.

Advertisement

Namun dengan mulai membaiknya ekonomi pada tahun ini konsumsi listrik kembali naik signifikan mencapai sekitar 15,2 persen.

Wisnu membeberkan daerah dengan konsumsi listrik terbesar adalah Surabaya Barat, Pasuruan, Mojokerto, Bojonegoro dan Sidoarjo. “Tingginya daerah- daerah tersebut karena merupakan kantong industri di Jatim, dan di sana banyak kawasan industri,” tutur dia.

Wisnu mengakui sektor industri menjadi penyumbang utama dari penjualan listrik di Jatim, dengan total sekitar 20.917 pelanggan, atau 0,20 persen dari total pelanggan di Jatim yang mencapai 10,7 juta.

Advertisement

“Memang secara jumlah kecil, namun kontribusinya terhadap penjualan atau konsumsinya sangat tinggi, yakni mencapai sekitar 80 persen,” katanya.

Sementara itu, total daya yang ada di PLN Distribusi Jatim saat ini mencapai 8.600 MW dengan beban puncak rata-rata mencapai 5.300 MW, atau masih ada surplus sekitar 3.300 MW.

“Surplus tersebut sebagian dikirim untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Barat, di antaranya Jawa Tengah dan Jawa Barat sebesar 1.300 MW dan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bali sebesar 300 MW,” ungkap Wisnu.

Advertisement
Kata Kunci : Listrik Jatim PLN Jatim
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif