Jogja
Jumat, 27 Oktober 2017 - 19:20 WIB

Agar Wisatawan Semakin Betah, Homestay Perlu Dilengkapi dengan Kegiatan Pendukung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung tengah berfoto di salah satu di kawasan hutan pinus Mangunan, Kecamatan Dlingo, Sabtu (1/7/2017). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto).

Homestay diharapkan menambah masa tinggal wisatawan yang berkunjung ke kabupaten Bantul

Harianjogja.com, BANTUL–Homestay diharapkan menambah masa tinggal wisatawan yang berkunjung ke kabupaten Bantul dan juga menambah pemasukan masyarakat pemilik rumah.

Advertisement

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto mengatakan pembangunan homestay juga harus diimbangi dengan souvenir, kuliner dan jasa lainnya. “Jangan sampai orang wisatawan yang menginap di homestay sulit cari makan yang mereka inginkan,” kata Kwintarto.

Dirinya juga mengharapkan di kawasan wisata atau homestay juga ada kegiatan di malam hari yang menarik wisatawan. “Orang wisata kan walaupun malam atau capek terkadang masih ingin lihat penampilan-penampilan daerah yang dituju,” katanya.

Kwintarto menyarankan agar homestay dikemas dengan berbagai paket wisata. “Orang nginep kan suka dengan desanya. Coba dipaketkan saja misal dengan kegiatan di ternak sapi, memandikan. Menjadi bagian yang menarik, orang-orang kota melakukan aktifitas baik masak, belanja dicicipi bareng, dilatih batik, souvenir, atau semacamnya,” katanya.

Advertisement

Salah satu daerah yang potensial menurutnya untuk dibangun homestay yaitu kawasan Mangunan, Dlingo. “Ada segmen indah pagi waktu berkabut di daerah itu. Efektif orang nginap di sekitaran sana, kalau di Sleman atau di Jogja tidak efektif. Itulah yang akan kita jual bisa melihat kabut yang tebal atau daya tariknaya itu kalau ada mata hari terbit, keindahan malam juga beberapa wilayah Dlingo melihat kota jogja juga,” ujarnya.

Lurah Mangunan Muhammad Poniat mengatakan bahwa kawasan Mangunan memang potensial untuk dibuat homestay. Dia juga mengatakan akan ada homestay dan kuliner desa disekitaran objek wisata Goa Gajah, Watu Mabur dan beberapa tempat lainnya.

Menurutnya penginapan dengan model homestay lebih terjangkau dan disukai saat ini. “Sekarang jamannya masyarakat kota ingin pergi ke alam, jadi penginapan dikawasan wisata alam juga harus disiapkan. Dia menuturkan 2018 akan ada fasiltas dari provinsi 250 juta untuk pengembangan homestay.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif