Jogja
Kamis, 26 Oktober 2017 - 07:41 WIB

Tak Tersentuh Pembangunan, Kondisi 8 Pasar di Bantul Memprihatinkan

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Nuruul Hidayat Ilustrasi pasar sayur

Sejumlah pasar tradisional belum tersentuh pembangunan.

Harianjogja.com, BANTUL— Kondisi fisik delapan pasar di kabupaten Bantul memprihatinkan. Kedelapan pasar tersebut belum tersentuh pembangunan hingga saat ini.

Advertisement

Delapan pasar tersebut yakni; Pasar Gumulan, Mangiran, Glodok, Pundong, Barongan, Turi, Bendosari dan Sangkeh memprihatinkan. Kepala Bidang Pengembangan Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Bantul, Anjar Arintaka mengatakan kerusakan fisik bangunan di delapan pasar tersebut hampir ditemukan di seluruh bagian.

Mulai dari drainase yang mampet, atap yang berlubang hingga menyebabkan kebocoran saat turun hujan, Mandi Cuci Kakus (MCK) yang rusak, bahkan lantai yang belum diplester dengan semen. “Kerusakan hampir komplit, sudah mengkhawatirkan,” ujarnya, Rabu (25/10/2017).

Oleh sebab itu, Anjar menyebut telah mengajukan tiga pasar yakni Pasar Mangiran, Pundong dan Barongan ke Kementerian Perdagangan agar mendapatkan alokasi dana untuk revitalisasi pada 2018.

Advertisement

Sebab menurutnya untuk merevitalisasi kedelapan pasar tersebut butuh biaya yang tidak sedikit, yaitu di atas Rp12 milyar untuk satu pasar saja. Sedangkan tahun ini, Anjar menyebut Disdag telah memulai revitalisasi empat pasar tradisional yakni Pasar Hewan Pleret, Janten, Semampir dan Panasan.

Perbaikan yang dilakukan di masing-masing pasar tersebut beragam, misalnya pembangunan 11 kios baru di Pasar Panasan. “Di Semampir perbaikan total, tapi bangunan cagar budaya tetap kami rawat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif