Soloraya
Kamis, 26 Oktober 2017 - 16:35 WIB

PERAMPOKAN SRAGEN : Lepaskan 3-4 Tembakan, 6 Perampok Kuras 1 Kg Perhiasan di Jambangan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat Polres Sragen melakukan olah kejadian perkara perampokan di toko emas di Dukuh Jambangan RT 028, Desa Celep, Kedawung, Sragen, Kamis (26/10/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Perampok menggasak 1 kg perhiasan dari toko emas di Jambangan, Kedawung, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Kawanan perampok bersenjata api terdiri atas enam orang menyatroni Toko Emas Enthung Mas milik Ahmad Triwiyanto, 42, di jalan Grompol-Jambangan, Dukuh Jambangan RT 028, Desa Celep, Kedawung, Sragen, Kamis (26/10/2017) pukul 11.50 WIB.

Advertisement

Perhiasan gelang dan kalung dari emas seberat 1 kg atau senilai Rp300 juta amblas. Komplotan perampok membawa perhiasan hasil curian itu dengan membawa tas ransel. Perhiasannya sampai tercecer di teras toko.

Peristiwa itu terjadi saat lalu lintas di jalan perbatasan Kabupaten Sragen dan Karanganyar itu lengang karena mayoritas orang melaksanakan ibadah Salat Zuhur di masjid belakang Pasar Jambangan. Hanya beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang masih menjajakan dagangan mereka di terminal angkutan pedesaan di pasar itu.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi saat lalu lintas di jalan perbatasan Kabupaten Sragen dan Karanganyar itu lengang karena mayoritas orang melaksanakan ibadah Salat Zuhur di masjid belakang Pasar Jambangan. Hanya beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang masih menjajakan dagangan mereka di terminal angkutan pedesaan di pasar itu.

Giyono, 28, pedagang ayam crispy asal Pelangsalam, Pendem, Mojogedang, Karanganyar, saat ditemui Solopos.com, Kamis siang, menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Saat berjualan, Giyono melihat ada enam mengendarai tiga motor, yakni Yamaha Vixion warna merah, motor matic yang diduga Honda Beat warna putih, dan Suzuki Sonic.

Pelat nomor Yamaha Vixion yang teridentifikasi petugas AD 3539. Informasi dari petugas menyebut dua huruf di belakangnya BE.

Advertisement

Lokasi Giyono berjualan berjarak sekitar 50 meter dari lokasi toko emas. Firman, 27, pedagang es cincau asal Pereng, Mojogedang, berjarak lebih dekat dengan toko emas, sekitar 45 meter. Ia tak melihat ada enam perampok lewat karena sibuk melayani pembeli.

“Saat membungkus tiga bungkus plastik es terdengar suara tembakan 3-4 kali dari arah toko emas. Saya kaget dan melihat ada tiga orang berjaga di motor dan satu orang berdiri di pinggir jalan seraya membawa senjata api. Di dalam toko itu ada dua orang. Tembakan itu berasal dari dalam toko emas,” ujar Firman.

Saat itu ada seorang laki-laki lewat mengendarai motor. Laki-laki di pinggir jalan itu langsung memberi tembakan peringatan yang diarahkan ke aspal. Laki-laki yang lewat itu, lanjut dia, ketakutan dan mengendarai motor ke selatan.

Advertisement

Setelah beberapa saat, dua orang dari dalam keluar dengan membawa tas berisi perhiasan ke arah timur, yakni arah Pelangsalam, Mojogedang, Karanganyar. Petugas satpam PD BPR Bank Daerah Karanganyar Unit Jambangan, Joko Tutuko, 42, begitu mendengar ada tembakan langsung mengintip dari balik tembok bank kemudian menyelinap bersembunyi di balik mobil samping bank. Jarak lokasi Joko hanya sekitar 20 meter.

“Semua perampok itu mengenakan penutup muka dan berhelm. Ada yang berjaket warna cerah. Peristiwa itu terjadi persis setelah azan berkumandang. Saya mendengar ada lima kali tembakan. Di depan toko memang ada empat orang dan dua orang masuk ke dalam toko. Mereka menembak ke atas. Jenis senpinya pistol. Ada satu peluru yang masih utuh terjatuh di lokasi,” ujar Joko.

Joko melihat beberapa perhiasan seperti gelang tercecer di lantai teras toko emas itu. Joko mengungkapkan para perampok itu langsung kabur sambil membawa tas berisi penuh perhiasan ke arah Pelangsalam.

Advertisement

Saksi warga ada yang melihat belok ke arah Tunggon. Motornya dikendarai dengan kencang sekali. Setelah itu warga mulai berkerumun di depan toko. “Lalu 10 menit kemudian polisi datang dan memasang garis polisi [police line],” tuturnya.

Tim Identifikasi Polres Sragen datang ke lokasi bersama tim Polsek Kedawung. Kapolres AKBP Arif Budiman turut serta dalam olah kejadian perkara. Beberapa personel Satuan Sabhara Polres Sragen dan Polsek Kedawung berjaga-jaga di dekat garis polisi agar warga tidak masuk zona terlarang.

Sementara sejumlah personel Satuan Reserse Kriminal membaur dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi sedetail-detailnya. Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat ditemui wartawan menyampaikan timnya masih menyelidiki kasus tersebut. Dia juga menerjunkan tim reserse mobile (resmob) untuk menyisir dan memburu pelaku.

“[Dari olah TKP] ada kerusakan di toko emas, kaca pecah. Untuk selanjutnya akan kami sampaikan nanti,” ujar Kapolres seraya memasuki mobil dinasnya dan meninggalkan lokasi kejadian.

Kapolres masih bungkam saat ditanya kerugian akibat perampokan itu. Jumlah perhiasan emas yang dirampok pun tak dijelaskan. Kapolsek Kedawung AKP Bambang Susilo mewakili Kapolres Sragen memastikan perhiasan yang diambil berupa gelang dan kalung.

Setelah dihitung, Bambang mengungkapkan perhiasan yang dirampok seberat 1 kg atau setara dengan Rp300 juta. “Kondisi korban tidak luka sama sekali. Saat itu toko emas itu hanya dijaga kakak pemilik toko, Winoto, sendirian karena karyawannya belum datang. Tembakan dari perampok itu lebih dari empat kali. Yang ditembak itu kaca etalase perhiasan. Ada dua plong kaca yang ditembak hingga pecah. Beberapa kotak berisi perhiasan yang berkualitas bagus diambil perampok semua dan kemudian kabur,” ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif