Jatim
Kamis, 26 Oktober 2017 - 15:05 WIB

Begini Upaya Pemkab Pertahankan Madiun sebagai Lumbung Padi Jatim

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Madiun, Muhtarom. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pertanian Madiun, Kabupaten Madiun dikenal sebagai lumbung padi Jatim.

Madiunpos.com, MADIUN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun berupaya semaksimal mungkin mempertahankan predikatnya sebagai lumbung padi di Provinsi Jawa Timur bagian barat.

Advertisement

“Kabupaten Madiun itu merupakan lumbung pangan Jawa Timur bagian barat. Untuk itu, Pemkab Madiun akan terus berupaya mempertahankannya demi mendukung pemerintah mencapai swasembada pangan nasional,” ujar Bupati Madiun Muhtarom dalam kegiatan panen padi bersama di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Rabu (25/10/2017).

Dia menambahkan untuk mempertahankan predikat tersebut, diharapkan dari luas lahan pertanian 90.941 hektare akan mampu menghasilkan 530.000 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau surplus padi sebesar 243.993 ton.

Guna meraih target produksi tersebut, petugas penyuluh Dinas Pertanian melalui jajarannya hingga tingkat pelosok desa terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada kelompok tani.

Advertisement

Adapun, penyuluh pertanian di Kabupaten Madiun saat ini sudah menggunakan pola poly valen di mana setiap penyuluh harus menguasai beberapa bidang mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan, dan juga perikanan.

Hal itu agar keberadaan petugas penyuluh lapangan dapat menyeluruh. Selain itu, kebijakan tersebut diambil Pemkab Madiun guna merespon kebijakan pemerintah pusat dalam rangka swasembada pangan.

Bupati juga meminta petani tidak berkecil hati, tetapi harus terus semangat memecahkan masalah bercocok tanam yang dihadapi.

Advertisement

“Mulai mencari solusi terbaik serta terobosan baru dengan bekerja sama antara pemerintah dan TNI dalam mengatasi hama dan peningkatan tanaman pangan,” kata dia.

Sementara, anggota kelompok tani Kertoyoso Desa Kertobanyon Markun mengatakan permasalahan petani tidak hanya melulu soal hama, namun juga masalah pengairan yang dialami kelompok petani di wilayah setempat.

“Untuk itu, kami juga mohon kepada Bupati Madiun Muhtarom dapat memberikan bantuan pompa diesel atau sumur sibel. Selain itu, kami juga memohon bantuan perbaikan jalan usaha tani untuk kelancaran arus lalu lintas hasil produksi pertanian,” kata Markun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif