Soloraya
Rabu, 25 Oktober 2017 - 21:15 WIB

Warga Solo Bergelar S2 Melamar Jabatan Carik Sawahan Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perangkat desa (JIBI/Harianjaogja.com/Dok.)

Warga Solo ikut meramaikan bursa calon perangkat desa di Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Bursa pengisian jabatan perangkat desa (perdes) di Boyolali diramaikan pendaftar dari luar Boyolali. Salah satunya warga Solo yang mendaftar jabatan carik di Desa Sawahan, Ngemplak.

Advertisement

Kepala Desa Sawahan, Poniman, mengatakan warga Solo yang mendaftar carik di Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali, tersebut adalah seorang perempuan asal Sumber, Banjarsari. Poniman menolak menyebutkan identitas pelamar asal Solo bergelar S2 itu.

Namun, intinya dia tak mempermasalahkan warga di luar wilayah Sawahan atau luar Boyolali mendaftar carik di desanya. “Karena dalam aturan memang tak dilarang,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (25/10/2017).

Saat ini, kata Poniman, jumlah pendaftar calon perangkat Desa Sawahan ada 20 orang. Jumlah tersebut untuk memerebutkan tiga posisi perangkat desa, yakni carik, kaur keuangan, kadus. Mengacu Pasal 48 UU No. 6/2014 tentang Desa, salah satu syarat carik ialah terdaftar sebagai penduduk desa dan bertempat tinggal di desa itu paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran.

Advertisement

Akan tetapi, syarat ini telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi melalui putusan Nomor 128/PUU-XIII/2015. Alasannya, syarat tersebut bertentangan dengan UUD 1945 dan hak-hak warga negara. Dengan demikian, syarat perangkat desa harus dari desa setempat tak lagi berlaku.

Terkait hal ini, Poniman telah mempersiapkan langkah jika pendaftar tersebut lulus ujian dan diterima menjadi carik. Salah satunya menyiapkan surat pernyataan tertulis bahwa Carik Sawahan harus bersedia tinggal di Desa Sawahan. “Karena ke depannya kan melayani warga Sawahan,” jelasnya.

Hal serupa juga terjadi di wilayah Andong. Seorang pendaftar di salah satu desa di Kecamatan Andong berasal dari Kartasura, Sukoharjo. Kepada Solopos.com, pendaftar tersebut mengaku tertarik mendaftar di luar wilayahnya lantaran mencari peluang yang lebih besar bisa diterima.

Advertisement

“Kebetulan ada keluarga saya yang tinggal di sekitar Andong, jadi saya tertarik,” ujar pendaftar tersebut, FK.

FK berharap dengan kemampuan yang ia miliki ia bisa bersaing dengan peserta lainya dalam ujian tertulis. Ia sangat berharap ujian berlangsung jujur, adil, dan transparan, dan benar-benar menjadi parameter diterima tidaknya sebagai perangkat desa.

Sesuai jadwal, saat ini pendaftaran peserta seleksi perangkat desa Boyolali sudah ditutup. Saat ini masuk tahap pembentukan panitia penguji dilanjutkan tes tertulis pada 6-7 November yang hasilnya diumumkan pada 8 November. Para perangkat desa yang lolos seleksi  akan dilantik pada Desember 2017.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif