Jogja
Rabu, 25 Oktober 2017 - 20:33 WIB

Seorang Anak TK di Sleman Diduga Jadi Korban KDRT, Ada Bekas Gigitan hingga Gegar Otak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan tehadap anak (liputan6.com)

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan korban anak dibawah umur kembali mencoreng wajah DIY

Harianjogja.com, SLEMAN– Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan korban anak dibawah umur kembali mencoreng wajah DIY. Korban kekerasan itu menimpa bocah berinisial FR, 5, warga Sleman.

Advertisement

FR mengalami banyak luka di beberapa bagian tubuhnya. Tidak hanya di bagian wajah dan seputar kedua matanya yang lebam-lebam, pada bagian tangannya juga terlihat bekas luka bekas digigitan orang dewasa. Bahkan, akibat tindak kekerasan yang dialaminya, siswi yang duduk di TK itu diduga mengalami gegar otak.

Untuk proses penyembuhan luka fisik dan trauma yang dialami korban saat ini sedang mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Sleman.  Pihak kepolisian sampai saat ini masih merahasiakan identitas korban demi kepentingan penyidikan.

Dari informasi yang dihimpun Harianjogja.com, kasus kekerasan ini terungkap saat korban didapati dalam kondisi memar-memar di wajahnya. Luka-luka itu diketahui oleh sejumlah orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah TK itu.

Advertisement

Saat ditanya, korban mengaku jika luka-luka itu akibat digigit serangga. Karena curiga, komite sekolah korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. “Kejadiannya sekitar dua minggu lalu, ” kata Kuasa Hukum Komite Sekolah korban, Widi Arie Sulistyo.

Dia menjelaskan, komite sekolah awalnya tidak percaya dengan alasan yang diberikan oleh korban. Setelah melaporkan peristiwa tersebut, sekolah membawa korban ke rumah sakit.

“Selain luka memar dan gegar otak ringan korban juga mengalami trauma.  Dia tidak ingin kembali lagi ke rumahnya, ” jelasnya.

Advertisement

Pjs Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda DIY AKBP Hari Triyana mengakui jika menerima laporan kasus tersebut. Dijelaskan oleh Hari, korban selama ini tinggal bersama orang tua angkat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif