SOLOPOS.COM - Poster film Hujan Bulan Juni (Instagram @hujanbulanjuni_)
Inilah bocoran film Hujan Bulan Juni yang sangat romantis.
Solopos.com, SOLO – Film drama romantis, Hujan Bulan Juni, yang diangkat novel karya sastrawan legendaris, Sapardi Djoko Damono, siap menyapa penonton. Film yang dibintangi sederet artis papan atas Indonesia, mulai dari Velove Vexia, Adipati Dolken, Baim Wong, Surya Saputra, dan Ira Wibowo, bakal tayang 2 Nobember 2017.
Film yang bercerita tentang perjalanan cinta Sarwono [diperankan Adipati Dolken] dan Pingkan [Velove Vexia] itu digadang-gadang bakal membuat penonton terbawa perasaan alias baper. Pasalnya, film itu dilengkapi dialog puitis yang bakal membuat penonton terbuai.
Poster film Hujan Bulan Juni (Instagram @hujanbulanjuni_)
Ditilik Solopos.com dari Youtube, Rabu (25/10/2017), dalam video trailer terbaru, Sarwono kerap membacakan puisi yang ditulis khusus untuk Pingkan, gadis pujaan hatinya. Bahkan, keduanya saling berbalas puisi cinta yang begitu memesona.
Sebagai pasangan kekasih, Pingkan tak segan memperkenalkan Sarwono kepada keluarganya. Pada awalnya mereka terlihat sangat akrab. Konflik pada film itu bermula saat Pingkan berencana meneruskan kuliah di Jepang. Sarwono khawatir hubungan jarak jauh bakal membuat Pingkan melupakannya.
“Sinematografinya benar-benar bagus. Jadi penasaran sama filmnya karena belum sempat baca novelnya,” sambung Muhammad Syaiful.
“Bakal keren ini film kayaknya. Pemilihan artis dan aktornya pas banget. Ceritanya juga ringan dan fun banget. Film yang ditunggu-tunggu,” imbuh Ied Monoarfa.
Hujan Bulan Juni merupakan drama romantis tentang perjalanan cinta Pingkan dan Sarwono yang berliku-liku. Pingkan adalah seorang dosen di salah satu kampus di Jepang. Sementara Sarwono merupakan dosen antropologi yang pandai menulis puisi di salah satu kampus ternama di Jakarta.
Hubungan cinta yang telah lama terjalin membuat keduanya bingung menentukan muaranya. Perbedaan kultur dan keyakinan membuat rencana pernikahan mereka terasa rumit. Sarwono berasal dari keluarga muslim berdarah Solo yang taat. Sementara Pingkan yang berdarah Jawa-Manado menganut agama Kristen.
Perbedaan itu membuat hubungan Pingkan dan Sarwono tak berjalan mulus. Masalah mereka kian rumit kala Pingkan mendapat beasiswa sekolah ke Jepang. Sarwono takut jarak yang sangat jauh membuat pingkan melupakannya. Saking stresnya, Sarwono sampai terbaring lemah di rumah sakit. Sementara di Jepang, Pingkan berteman akrab dengan seorang pria bernama Katsuo yang akhirnya jauh cinta kepadanya.
