News
Rabu, 25 Oktober 2017 - 01:00 WIB

KISAH UNIK : Selama 3 Tahun, Pria Ini Tinggal di Pohon Kelapa

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pohon kelapa tempat Gilbert tinggal selama tiga tahun (Facebook)

Diduga mengalami gangguan jiwa, pria asal Filipina menetap di pohon kelapa selama tiga tahun.

Solopos.com, LA PAZ – Pria asal La Paz, Provinsi Agusan del Sur, Filipina, Gilbert Sanchez, 47 menjalani hidup berat setelah merasa semua orang yang mendekatinya akan membunuhnya. Karena perasaan tersebut, Gilbert nekat tinggal di pucuk pohon kelapa selama tiga tahun.

Advertisement

Dilansir Odditycentral, Senin (23/10/2017), cerita tentang Gilbert ini viral karena sebuah tulisan tak jelas sumbernya di media sosial. Karena kisahnya sangat unik, acara talk show populer di Filipina, Kapuso Mo Jesica Soho melakukan liputan video tentang Gilbert.

Dari liputan itu diceritakan Gilbert berada di pohon kelapa setinggi 18 meter sejak 2014. Awalnya Gilbert diceritakan terlibat konflik dengan seseorang. Duda sejak tahun 2000 itu mendapat pukulan di kepala menggunakan pistol. Diduga pukulan itu menyebabkan trauma parah bagi Gilbert. Semenjak saat itu, Gilbert merasa siapapun yang mendekatinya memiliki niat jahat untuk membunuhnya.

Advertisement

Dari liputan itu diceritakan Gilbert berada di pohon kelapa setinggi 18 meter sejak 2014. Awalnya Gilbert diceritakan terlibat konflik dengan seseorang. Duda sejak tahun 2000 itu mendapat pukulan di kepala menggunakan pistol. Diduga pukulan itu menyebabkan trauma parah bagi Gilbert. Semenjak saat itu, Gilbert merasa siapapun yang mendekatinya memiliki niat jahat untuk membunuhnya.

Merasa terancam, Gilbert mencari pohon kelapa yang ia anggap paling tinggi dan memanjatnya. Setelah berada di pohon kelapa, Gilbert tak mau lagi turun.

Pada awalnya, Ibunda Gilbert, Winifreda Sanchez, tak henti-hentinya membujuk Gilbert untuk turun. Namun usaha sang ibu sia-sia. Kondisi yang ada memaksa Winifreda untuk membawakan makan, minum, dan baju untuk Gilbert setiap hari. Makanan yang diantar ibunya ditarik menggunakan tali yang dimiliki Gilbert.

Advertisement

Liputan  Kapuso Mo Jesica Soho menggugah pemerintah desa tempat tinggal keluarga Gilbert. Akhirnya, pada Rabu (11/10/2017) dikirimkan tim penyelamat yang terdiri dari 50 orang.

Bersama keluarga Gilbert, tim penyelamat itu awalnya membujuk Gilbert agar turun. Namun imbauan itu tidak diindahkan. Akhirnya 50 orang penyelamat dibantu keluarga Gilbert dan warga sekitar bergotong royong untuk memaksa Gilbert turun.

Sebuah alat berat dipasang di pohon kelapa agar tidak tumbang. Dari bawah tim penyelamat sedikit demi sedikit menggergaji pohon kelapa itu hingga ketinggian yang cukup aman. Setelah dirasa aman, alat berat tersebut akan menurunkan pohon kelapa secara pelan. Operasi penyelamatan itu berakhir sukses.

Advertisement

Setelah berhasil diturunkan, Gilbert langsung dilarikan ke rumah sakit. Tubuhnya penuh dengan ruam dan luka-luka dari gigitan serangga. Bahkan tulang belakang Gilbert mengalami kelainan karena terlalu lama membungkuk saat berada di pohon.

Psikolog yang mengurusi Gilbert, Dr. Ann Nespral, mengatakan kalau Gilbert mengalami halusinasi dan delusi. Untuk menangani hal itu Gilbert diberi obat-obatan yang harus dikonsumsi secara rutin.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif