SOLOPOS.COM - Puluhan warga melakukan aksi damai menuntut transparansi Pemerintah Desa Songbanyu, di Balai Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Kamis (28/9/2017). (Ist/Warga Desa Songbanyu)
Lima saksi diperiksa atas dugaan korupsi APBDes Songbanyu.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Dugaan penyelewengan pengunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBdes) Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul kini ditangai Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY. Lima saksi dari pihak pelapor telah diperiksa Kejati DIY.
Pegiat Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Songbanyu (FKMPS), Totok Sugiyanto mengatakan pemeriksaan saksi dari pihak pelapor sudah dilakukan dua kali. FKMPS merupakan pendamping hukum bagi pelapor kasus dugaan korupsi tersebut.
“Pada Senin [23/10/2017] kemarin ada dua saksi yang sudah diperiksa, dan hari ini [Rabu, 25/10/2017] tambah lagi ada tiga saksi yang diperiksa,” katanya Rabu (25/10/2017).
Dia menjelaskan, total lima saksi yang merupakan warga Songbanyu telah dimintai keterangan terkait dengan hal yang menjadi substansi laporan. Beberapa hal yang ditanyakan kepada saksi adalah tentang pengelolaan APBDes untuk pembangunan sejumlah infrasturktur seperti pelebaran jalan dan pembangunan talut.
“Yang ditanyakan mengenai pengelolaan dana desa terkait dengan adanya beberapa infrastruktur yang diperuntukan untuk warga, tapi tidak sesuai antara fisik dan di laporan pertanggungjawaban,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Songbanyu, Suhadi mengatakan siap mengahadapi laporan warganya mengenai dugaan penyelewengan APBDes itu. Dirinya merasa bahwa apa yang dilakukannya tidak menyalahi aturan, karena sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dari tim kabupaten.
Namun demikian dengan adanya laporan tersebut Suhadi mengaku siap mengikuti proses yang berlaku. “Tidak apa-apa biar terang benerang. Jadi kalau Kejati lebih capat malah akan lebih baik dan warga tahu mana yang benar, mana yang salah,” kata dia.