Jogja
Selasa, 24 Oktober 2017 - 21:20 WIB

UPT Metrologi Bantul Periksa Cucuk dan Bandul Timbangan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Dinas Perdagangan Bantul melaksanakan sidang tera ulang alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP), di Pasar Bantul, Selasa (24/10/2017). (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Dinas Perdagangan Bantul melaksanakan sidang tera ulang

 
Harianjogja.com, BANTUL–Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Dinas Perdagangan Bantul melaksanakan sidang tera ulang alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP), di Pasar Bantul, Selasa (24/10/2017).

Advertisement

Menurut Kepala UPT Metrologi Henry Hartanti menututkan ada tiga tempat dalam kegiatan ini. “Pertama di kantor kami, kemudian sidang tera ulang jadi kami yang menjadwalkan seperti ke pasar atau ke desa atau tempat lain dimana nanti orang-orang yang akan berkumpul kemari dengan kordinasi kami, kemudian ke alat UTTP yang tidak dapat dipindahkan, kita ke SPBU, Timbangan Jembatan,” katanya.

Selain itu UPT juga melakukan kegiatan penyuluhan arti penting tera ulang. “Dengan jaminan alat ukur ini, timbangan benar, kita pelindung konsumen, produsen dan pemilik UTTP,” ujar Henry.

Terkait tera ulang di pasar-pasar rencananya akan dilakukan di seluruh pasar di kabupaten Bantul, dan diawali di Pasar Bantul. “Dalam pengecekan ini dilihat dari cucuk nya itu nanti imbang gak, kalau sudah imbang oke berarti, selain itu bandul-bandul akan kita lihat standar gak,” kata Henry.

Advertisement

Dalam tera juga berlaku masa kadaluarsa. “Untuk yang dipakai kebanyakan pedagang pasar ini timbangan meja berlaku satu tahun, namun berbeda lagi jika alat listrik, meter air. Seharusnya memang harus rutin pengecekan ini,” ujar Henry.

Pengecekan sendiri menurut Penera Madya UPT Metrologi Bantul Made Mukiada didasarkan atas tiga kriteria untuk mengetahui alat itu benar atau tidak.

“Pertama kebenaran, cucuk dari timbangan meja benar, kedua kepekaan, apabila alat tersebut diberi tambahan beban dengan rumus tertentu bergerak atau tidak, jadi untuk menunjukan perubahan pada alat ukur tersebut dengan tambahan beban yang ringan, terakhir ketidaktetapan, mengetahui alat ukur tersebut dalam kondisi dipakai akan kembali normal tidak, ketika ditekan akan kembali lagi tidak itu untuk menguji keakuratan timbangan meja juga,” kata Made.

Advertisement

Sebelum kegiatan ini UPT Metrologi juga melakukan kegiatan sosialisasi di kecamatan dengan mengundang lurah pasar, lurah desa, dukuh dan para pelaku usaha. Berjalannya kegiatan di pasar Bantul ini karena banyak yang belum ikut ke desa dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

Sekretaris APPSI Komisariat Pasar Bantul Sudadi Agus Suprapta mengatakan terkait kegiatan ini cukup memudahkan pedagang karena tidak perlu mengantar ke kecamatan maupun desa. “Pedagang cukup antusias untuk melakukan tera timbangan ini,” kata Agus.

Harapan Agus para pedagang juga memiliki rasa sadar untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tera timbang. “Pedagangkan tidak tahu kerusakannya karena pergesaran waktu, membuat timbangan tidak beres. Mungkin dengan kegiatan tera pedagang terlepas dari fitnah, biasanya timbangan rusak gak tahu, jadi timbangan pas atau tidak kan gak tahu,” kata Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif