Jogja
Selasa, 24 Oktober 2017 - 17:55 WIB

Semar Mbangun Khayangan Jadi Puncak HUT Triwidadi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panggung pagelaran wayang di Triwidadi Expo 2017 Lapangan Kayuhan Bantul, Senin (23/10/17). (Perdani Fitryana Tegar Marhaendro/Harian Jogja).

Triwidadi Expo 2017 digelar memperingati hari ulang tahun Desa Triwidadi yang ke – 71

Harianjogja.com, JOGJA- Sebagai salah satu rangkaian acara dari Triwidadi Expo 2017 yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Desa Triwidadi yang ke – 71, panitia mengadakan Pagelaran Wayang Kulit berjudul “Semar Mbangun Kayangan” oleh dalang Ki Aneng, Senin (23/10/2017) malam.

Advertisement

Mulai pukul 19.30 WIB para tamu undangan mulai memadati bagian registrasi untuk mengisi daftar hadir sekaligus mengambil snack beserta minuman yang dibagikan oleh panitia. Tampak peserta mengenakan dresscode berupa baju batik.

“Selain buat hiburan yang sekalian melestarikan budaya,” ujar Muhlis Huda Subekti selaku Ketua Panitia dari Triwidadi Expo 2017.

Muhlis juga menjelaskan bahwa sekarang sudah jarang sekali ada pagelaran wayang, karena memang biayanya yang mahal untuk sekali pertunjukkan, bisa dihitung jari berapa kali dalam setahun masyarakat menyaksikan pagelaran wayang. Jadi setiap ada pagelaran wayang pasti selalu menerima respon positif dari masyarakat setempat.

Advertisement

Alasan lain mengapa memilih pagelaran wayang juga ia jelaskan bahwa pengunjung Triwidadi Expo 2017 dari semua kalangan umur, terlebih lagi anak muda yang bisa dibilang masih duduk dibangku sekolah ataupun mahasiswa.

Dengan adanya pagelaran ini Muhlis mengaku ingin memperkenalkan Budaya Jawa kepada pengunjung, sehingga budaya kita tidak terbajak oleh negara lain.

Untuk pagelaran kali ini Dalang Ki Aneng akan membawakan cerita berjudul “Semar Mbangun Kayangan” yang mencerita sekelompok masyarakat yang terus berjuang demi membangun ceritanya.

Advertisement

Semar Mbangun Kayangan juga menceritakan tentang betapa petingnya gotong royong, rukun dan saling membantu antar sesame masyarakat demi desa yang maju dan sejahtera.

“Selalu ada filosofi dibalik penokohan wayang, harapannya masyarakat bisa mengambil contoh dari penokohan wayang tersebut.” tambah Muhlis.

Selain pagelaran wayang panitia Triwidadi Expo 2017 juga mengundang Rio Srundeng dan Jeng Rini sebagai bintang tamu pagelaran kali ini yang nantinya akan membuka acara sekaligus menjadi intermezzo di tengah-tengah pagelaran wayang. Mereka  mengungkapkan masyarakat zaman sekarang cepat bosan apabila hanya disuguhi pagelaran wayang saja, maka perlu ada intermezo dagelan di tengah-tengah pagelaran supaya masyarakat bisa lebih menikmati pagelaran tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif