Soloraya
Selasa, 24 Oktober 2017 - 22:35 WIB

Mundur, Flyover Manahan Solo Dikerjakan Mulai Januari 2018

Redaksi Solopos  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Herdian Syahputra, anggota staf Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pengerjaan proyek pembangunan flyover Manahan Solo yang semula dijadwalkan mulai November mundur jadi Januari 2018.

Solopos.com, SOLO -- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) VII Semarang memperkirakan pekerjaan fisik jalan layang (flyover) Manahan Solo baru bisa dimulai Januari 2018.

Advertisement

Anggota staf Balai Besar PJN VII Semarang, Herdian Syahputra, mengatakan jika merujuk jadwal lelang yang ditampilkan dalam laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penandatanganan kontrak proyek flyover Manahan baru dilaksanakan pada 11 Desember. (Baca: Potensi Macet akibat Perbaikan Drainase Jl. dr. Moewardi sampai 15 Desember 2017)

Dia menyebut butuh waktu beberapa hari bagi pemenang lelang untuk mempersiapkan pekerjaan fisik setelah tahap penandatanganan kontrak. “Kalau di LPSE, Desember tanda tangan kontrak. Mungkin Januari baru mulai [pekerjaan] fisik. Tapi jadwal itu bisa berubah, lihat perkembangan proses lelangnya,” kata Herdian saat ditemui Solopos.com di kawasan Kota Barat, Selasa (24/10/2017) siang.

Advertisement

Dia menyebut butuh waktu beberapa hari bagi pemenang lelang untuk mempersiapkan pekerjaan fisik setelah tahap penandatanganan kontrak. “Kalau di LPSE, Desember tanda tangan kontrak. Mungkin Januari baru mulai [pekerjaan] fisik. Tapi jadwal itu bisa berubah, lihat perkembangan proses lelangnya,” kata Herdian saat ditemui Solopos.com di kawasan Kota Barat, Selasa (24/10/2017) siang.

Herdian membenarkan pekerjaan fisik pembangunan flyover Manahan sempat ditarget bisa dimulai November 2017. Namun, kata dia, target tersebut kemungkinan besar tidak bisa dicapai jika melihat kondisi sekarang.

Waktu dimulainya pekerjaan fisik pembangunan flyover Manahan bergantung pada pelaksanaan proses lelang. Proses lelang pembangunan flyover Manahan kini baru memasuki tahap pembuktian kualifikasi.

Advertisement

Herdian menyampaikan belum adanya pemenang lelang membuat skema pembangunan flyover Manahan belum bisa dipastikan. Menurut dia, penyedia jasalah yang nantinya menawarkan atau menyediakan metode pembangunan flyover Manahan.

Herdian mengatakan tidak menutup kemungkinan penyedia jasa menawarkan pembangunan flyover Manahan untuk dikerjakan secara paralel, yakni bersamaan antara konstruksi di sisi selatan dan utara perlintasan rel Manahan. Namun, penawaran dari penyedia jasa seperti itu tentunya bakal lebih dulu melewati tahap evaluasi sehingga menghasilkan keputusan bersama.

“Proyek saluran di Jl. dr. Moewardi ini harus dikerjakan dulu. Bagian atas saluran kemudian dijadikan jalur lalu lintas. Kalau tidak dikerjakan dulu, nanti tidak ada jalur lalu lintas," kata dia.

Advertisement

Balai Besar PJN akan menggunakan 9 meter lebar jalan untuk pekerjaan proyek. Untuk mendukung mobilitas, bagian kanan-kiri batas proyek ditambah 1 meter. Jadi ada 11 meter lebar jalan akan dipasang seng pembatas.

Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo, Joko Supriyanto, mengatakan proyek peningkatan drainase Jl. dr. Moewardi sisi barat dan proyek penataan Jl. dr. Moewardi sisi timur ditarget selesai paling lama pada 15 Desember 2017.

Joko menerangkan kegiatan peningkatan saluran drainase Jl. dr. Moewardi sisi barat pada 2017 ini hanya menyasar ruas perlintasan sebidang Manahan sampai selatan Masjid Kota Barat. Bagian jalan yang sekarang adalah trotoar akan diubah menjadi aspal.

Advertisement

"Kami melakukan pelebaran jalur cepat Jl. dr. Moewardi karena di tengah jalan nanti ada bangunan flyover. Kami upayakan proyek itu bisa segera selesai karena digunakan juga sebagai jalur lalu lintas sementara saat pelaksanaan proyek pembangunan flyover,” jelas Joko kepada Solopos.com di depan Hotel Agas.

Sedangkan kegiatan penataan Jl. dr. Moewardi sisi timur bakal dikerjakan Dinas PUPR dengan pengirisan atau pengurangan lahan sisi timur untuk kepentingan yang sama yaitu pelebaran jalur cepat. Joko menuturkan penataan Jl. dr. Moewardi sisi timur tahun ini baru menyasar ruas depan Hotel Agas hingga depan SMPN 25 Solo.

Dia menyebut pengurangan lahan juga menyasar bagian trotoar sehingga kurang layak lagi digunakan untuk berjualan bagi para PKL Kota Barat. Dinas PUPR nantinya hanya menyediakan trotoar Jl. dr. Moewardi sisi timur selebar 1,5 meter.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif