Soloraya
Senin, 23 Oktober 2017 - 11:15 WIB

Waspada! Pohon di Jl. Slamet Riyadi Solo Rawan Tumbang

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menutup hidung untuk menghindari debu saat melintas di area car free day (CFD), Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (22/10/2017). Pedagang kaki lima CFD dan warga mengeluhkan debu dampak proyek pembangunan drainase karena menganggu aktivitas dan mengganggu pernapasan. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

BPBD Solo memperingatkan pohon di Jl. Slamet Riyadi rawan roboh.

Solopos.com, SOLO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo memetakan pohon di sepanjang jalur proyek pembangunan drainase citywalk Jl. Slamet Riyadi Solo rawan tumbang. Penyebabnya selain kecepatan angin tinggi selama masa pancaroba ini, juga beberapa akar pohon terpaksa kena pangkas proyek tersebut.

Advertisement

Menurut Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Solo, Sumarno, kondisi pohon dinilai rawan tumbang berdasarkan hasil pemetaan BPBD yang dilakukan belum lama ini.

“Kami khawatir akarnya tidak sekuat dulu, sesudah tanah di sekitarnya dikeruk untuk keperluan pembenahan drainase,” kata dia ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Minggu (22/10/2017).

Saat ini, dia mengatakan kecepatan angin relatif tinggi mencapai 18 km/jam karena dipengaruhi kondisi iklim selama masa pancaroba ini. Bahkan pada malam hari, kecepatan angin bisa mencapai 21 km/jam. Padahal biasanya kecepatan angin hanya 10 km/jam.

Advertisement

Kondisi ini terjadi merata di seluruh wilayah Kota Bengawan. “Karena itu kami mengimbau pengendara agar hati-hati saat melintas terutama di selatan Jalan Slamet Riyadi guna menekan potensi tertimpa pohon tumbang,” pintanya.

Selain Jl. Slamet Riyadi, potensi pohon tumbang tersebar di wilayah lain di Solo. Sejumlah dipetakan sebagai daerah rawan pohon tumbang, seperti Jl. Tentara Pelajar, jalan lingkar Mojosongo, Jl. Ir. Juanda, Jl. Ir. Sutami, Jl. Ki Hajar Dewantara, Jl. Ki Mangunsarkoro, Jl. Kolonel Sugiono, serta Jl. Adisucipto.

Menurut data BPBD periode Januari hingga Oktober, kasus pohon tumbang di Kota Solo ada sebanyak 42 kasus. Dari angka tersebut, belum ada satupun yang mengakibatkan korban meninggal dunia. BPBD akan terus mewaspadai berbagai potensi pohon tumbang tersebut.

Advertisement

“Apalagi ini pancaroba, musim hujan sudah dimulai,” katanya.

Meski banyak potensi pohon tumbang, BPBD memastikan telah siap mencegah sebelum terjadi dan mengevakuasi jika telah terjadi.

“Peralatan kita sudah ready semua,” imbuh staf Logistik dan Kedaruratan BPBD Arief Fahmi Rahmansyah.

Advertisement
Kata Kunci : Bencana Solo BPBD Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif