Soloraya
Senin, 23 Oktober 2017 - 15:35 WIB

Soal Penutupan Jembatan Mojo, Begini Persiapan Satlantas Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan Mojo menjadi akses penghubung utama Kota Solo-Sukoharjo. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Satlantas Polres Sukoharjo sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Jembatan Mojo ditutup.

Solopos.com, SUKOHARJO — Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukoharjo belum diajak koordinasi oleh Pemkot Solo atau rekanan proyek perbaikan Jembatan Mojo ihwal rencana penutupan jembatan tersebut selama 10 hari. Kendati demikian, Satlantas sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas.

Advertisement

Padahal, penutupan Jembatan Mojo tak hanya berdampak di wilayah Solo melainkan juga Sukoharjo. Hingga sekarang, penutupan Jembatan Mojo yang menghubungkan Kota Solo-Sukoharjo belum jelas.

Penutupan jembatan semula dijadwalkan selama 10 hari pada 24 Oktober-4 November. Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo bersama intansi terkait lainnya baru melaksanakan pertemuan untuk membahas penutupan jembatan pada Selasa (24/10/2017). (Baca: Jadwal Penutupan Jembatan Mojo Belum Pasti)

Selama ini, jembatan yang melintasi Sungai Bengawan Solo itu menjadi akses utama warga Sukoharjo terutama wilayah Mojolaban saat bepergian menuju Kota Bengawan. “Kami belum pernah diajak koordinasi oleh Pemkot Solo atau rekanan proyek perbaikan jembatan. Semestinya, otoritas di Sukoharjo juga diajak berembuk lantaran penutupan jembatan memengaruhi arus lalu lintas di wilayah Mojolaban,” kata Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Sunyono, mewakili Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Finan Sukma Radipta, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (23/10/2017).

Advertisement

Sunyono belum menerima surat tembusan dari Pemkot Solo ihwal pengerjaan proyek perbaikan jembatan. Dia mengetahui rencana penutupan jembatan selama pengerjaan proyek perbaikan jembatan dari media massa.

Kendati demikian, Satlantas Polres Sukoharjo telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas dengan pengalihan arus lalu lintas menuju jalur alternatif. “Ada dua jalur alternatif yakni Palur, Mojolaban, dan Pranan, Polokarto via Jl. Ciu. Petugas bakal memasang papan informasi ihwal penutupan jembatan di Simpang Tiga Tugu Jam, Bekonang,” ujar dia. (Baca: Jembatan Mojo Ditutup Bikin Jarak Mojolaban-Pasar Kliwon Solo Tambah Jauh 10 Km)

Penumpukan kendaraan bermotor diprediksi terjadi di sekitar Simpang Tiga Tugu Jam, Bekonang. Para pengguna jalan dari arah Polokarto maupun Sukoharjo bakal dialihkan menuju Palur, Mojolaban. Petugas bakal disiagakan di lokasi itu untuk mengurai kemacetan.

Advertisement

Sementara itu, seorang warga Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sasongko, mengatakan jarak dan waktu tempuh perjalanan bakal bertambah lantaran harus memutar menuju arah Palur, Mojolaban, atau Pranan, Polokarto. Jarak tempuh diperkirakan bertambah lebih dari 10 kilometer. Otomatis waktu tempuh perjalanan bakal lebih lama dibanding jika lewat Jembatan Mojo.

Sasongko memprediksi terjadi kemacetan lalu lintas di sejumlah lokasi di Mojolaban. Kondisi jalur Solo-Sukoharjo via Jembatan Mojo cukup ramai terutama saat pagi hari dan petang hari.

“Kalau bisa penutupan jembatan maksimal hanya sepekan lantaran bakal mengganggu aktivitas masyarakat dari Sukoharjo-Solo atau sebaliknya,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif