Jogja
Senin, 23 Oktober 2017 - 23:40 WIB

Ini Harapan Bupati Suharsono kepada Ribuan Santri

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekitar 10.000 santri mengikuti apel santri sebagai puncak perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2017 di Bantul, Minggu (22/10/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Santri harus ikut andil dalam pembangunan.

Harianjogja.com, BANTUL— Santri diharapkan ikut andil dalam pembangunan bangsa. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Bantul, Suharsono saat apel akbar Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Minggu (22/10/2017). Sedikitnya 10.000 santri dari penjuru Bantul memadati lapangan Paseban dan jalan sekitar Kompleks Kantor Bupati Bantul.

Advertisement

Lebih lanjut Suharsono mengatakan resolusi jihad yang dicetuskan di Surabaya pada 22 Oktober 1945 menjadi penanda bangkitnya santri dalam perjuangan. Semangat tersebut menurutnya perlu dijaga dan kemudian dialihkan menjadi dorongan untuk memajukan bangsa di masa sekarang. “Nasionalisme santri ini harus jadi semangat untuk meningkatkan pembangunan di Indonesia,” katanya Minggu (22/10/2017).

Suharsono menyebut Bantul memiliki potensi pesantren yang cukup besar. Potensi tersebut hendaknya juga dikembangkan menuju kemandirian santri. Sesuai dengan tema HSN 2017, santri dituntut untuk lebih mandiri khususnya dalam dunia ekonomi. Menurutnya pemerintah juga tengah berupaya mengembangkan santripreneur yang diharapkan mampu mewarnai industri kreatif di Indonesia.

Ketua Relawan HSN Bantul, Attobari menuturkan peserta apel kali ini merupakan santri dari madrasah dan pesantren dari 17 kecamatan di Bantul. Tingginya antusias peserta nampak dari terus datangnya rombongan santri meski apel telah dimulai. “Kita hari ini melihat bagaimana kekuatan besar sanntri yang selama ini tersimpan di pesantren-pesantren,” imbuhnya.

Advertisement

Usai apel, seluruh peserta kemudian melakukan pawai santri menuju ke Kompleks Masjid Agung Bantul. Uniknya dalam kirab tersebut beberapa kelompok bergada dan andong menjadi barisan depan. Menurut Attobari, hal ini menunjukkan budaya yang terus dijunjung oleh para santri yang notabennya dididik menjadi bagian dari pembangunan masyarakat. “Rangkaian kegiatan peringatan HSN ini sampai 28 Oktober, kemarin kita ada beberapa kegiatan dari festival hadroh sampai santri ekspo yang dipusatkan di Masjid Agung Bantul,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif