Jogja
Senin, 23 Oktober 2017 - 21:20 WIB

Gelar Budaya Rakyat di Kraton Jogja Melibatkan 366 Seniman

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sir Sultan HB X didampingi istri GKR Hemas, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X berserta istri GKBR.Ay. Atika Paku Alam X memotong tumpeng dalam acara Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY Kenduri Ageng di Pendapa Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Jumat (20/10/2017). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

66 seniman turut serta ambil bagian dalam Gelar Budaya Rakyat yang digelar di Pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu (22/10/2017)

 
Harianjogja.com, JOGJA –366 seniman turut serta ambil bagian dalam Gelar Budaya Rakyat yang digelar di Pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu (22/10/2017).

Advertisement

Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian mangayubgya pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X untuk masa bakti 2017-2022.

Pentas Gelar Budaya Rakyat diawali oleh penampilan musik etnis yang digawangi oleh Warsono Kliwir dan kawan-kawan. Lalu setelah itu digelar doa dan pemotongan tumpeng oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu. Acara kemudian dimeriahkan dengan penampilan Sendratari Lintang Johar, Tari Topeng, Reyog Dodhog Kasmaran, Panjidur dan lain-lain.

Koordinator Gelar Budaya Rakyat, Widihasto Wasana Putra mengatakan, acara tersebut mengusung konsep yang memadukan seni pertunjukkan tari, musik dan drama. Ia mengatakan, Gelar Budaya Rakyat melibatkan 10 kelompok dari seluruh kabupaten dan kota di DIY dengan didukung 366 seniman dan crew pendukung.

Advertisement

Menurutnya, Gelar Budaya Rakyat selain sebagai bentuk rasa syukur terhadap pelantikan Sri Sultan HB X dan KGPAA Paku Alam X, juga bisa dimaknai sebagai wujud kemanunggalan atau golong-gilig antara masyarakat dengan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman dalam mengisi pembangunan di DIY.

“Kegiatan ini juga bisa memupuk kebersamaan dan semangat persatuan diantara masyarakat yang memiliki keberagaaman budaya dan sekaligus bisa memberikan sajian hiburan yang berkualitas bagi masyarakat dan wisatawan,” ucapnya.

Ia menambahkan, Gelar Budaya Rakyat juga bisa menjadi wahana untuk mengukuhkan Kota Jogja sebagai kota yang masih kental dengan nilai-nilai adat tradisi di tengah modernitas yang terus mendesak. Hasto berharap masyarakat Kota Jogja bisa terus menghayati kebudayan dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisement

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono mengatakan, Gelar Budaya Rakyat adalah salah satu cara strategis untuk semakin meneguhkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY dimana aspek kebudayaan harus bisa merasuk ke dalam pembangunan.

Ia mengatakan, pembangunan tidak bisa dilepaskan dari dimensi kebudayaan. Sri Sultan HB X, katanya, selalu menekankan agar kebudayaan bisa merekatkan hubungan pemerintah dan masyarakat serta masyarakat antar masyarakat.

“Saya berharap lewat media budaya seperti ini, jajaran birokrasi dan masyarakat akan mampu mewujudkan spirit saiyeg saeka kapti bersama gubernur sesuai dengan visi dan misinya. Dan yakinlah tanpa kebersamaan dan komitmen akan ada yang hilang dalam DIY,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif