Jogja
Senin, 23 Oktober 2017 - 19:55 WIB

Ekspor Salak Sleman Merambah Selandia Baru

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Trevor Matheson (kiri) didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini (dua kanan) melihat proses pengepakan salak sebelum ekspor seusai MoU kerjasasama di Asosiasi Salak Prima Sembada, Desa Mardikorejo, Tempel, Sleman, Senin (23/10). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Kran ekspor produk salak pondoh Sleman mulai dibuka ke New Zealand (Selandia Baru).

Harianjogja.com, SLEMAN- Kran ekspor produk salak pondoh Sleman mulai dibuka ke New Zealand (Selandia Baru). Ini lompatan baru ekspor yang dilakukan petani salak Sleman setelah sebelumnya merambah Tiongkok dan Australia.

Advertisement

Ketua Asosiasi Salak Prima Sembada Maryono mengatakan, untuk tahap pertama pihaknya mengirimkan 100 kilogram salak ke Selandia Baru. Menurutnya, pengiriman salak ke Negeri Kiwi itu merupakan sejarah baru.

“Bukan saja baru pertama kali dilakukan,  tetapi karena standarisasi keamanan pangan New Zaeland sangat tinggi, ” katanya saat launching pengiraman pertama salak pondoh ke New Zaeland di Merdikorejo Tempel, Senin (23/10/2017).

Lunching tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Trevor Matheson dan Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini.  Maryono berharap, pengiriman 100 kg salak itu dapat membuka jalan lebar ekspor salak pondoh Sleman ke negara tersebut.

Advertisement

“Kami senang dan optimis karena memang selama ini New Zealand menerapkan standar tinggi produk pangan dan kami bisa menembusnya,” katanya.

Menurutnya, Asosiasi Salak Prima Sembada sudah cukup berpengalaman melakukan ekspor salak ke luar negeri. Sebelumnya mereka sudah biasa mengirim produk salak pondoh ke Tiongkok, Thailand, Singapura,  Kamboja,  Australia hingga beberapa negara Eropa seperti Belanda dan Prancis.

“Untuk pengiriman ke Tiongkok, setiap minggu kami rutin mengekspor sekitar 1-2 ton.  Jumlahnya masih kecil jika diukur dari kemampuan produksi kami 4000 ton pertahun,” katanya.

Advertisement

Sementara Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Trevor Matheson mengatakan pihaknya merasa bangga bisa menjadi salah satu negara yang menjadi negara tujuan ekspor buah salak. Masyarakat Selandia Baru katanya,   belum pernah melihat atau merasakan salak yang rasanya sangat unik tersebut.

Apalagi, katanya, tahun depan merupakan peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia dan New Zealand. Kerjasama tersebut menjadi cukup spesial.

“Kami melihat bagaimana 2010 lalu bencana erupsi Merapi melumpuhkan kawasan Sleman. Ternyata masyarakat bisa bangkit dan mendapatkan berkah bisa memproduksi salak berkualitas ekspor. Semoga masyarakat New Zealand semakin mengenal salak dan menyukai buah dari negara tropis ini,” ungkapnya.

Advertisement
Kata Kunci : Ekspor Salak Salak Sleman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif