News
Senin, 23 Oktober 2017 - 11:55 WIB

Bank Indonesia Dukung Elektronifikasi Sistem Pembayaran, Ini Keunggulannya

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto (kiri) berbincang-bincang bersama Pemred Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono (kanan) dalam acara The Captain di Radio Star Jogja FM, Senin (6/2/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Pertumbuhan sektor pariwisata dan industri kreatif disertai pertumbuhan teknologi finansial di bidang keuangan diharapkan mampu menjadi andalan potensi ekonomi DIY

Harianjogja.com, JOGJA-Sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia mendukung penerapan smart city melalui elektronifikasi transaksi sistem pembayaran. Bank Indonesia senantiasa berperan aktif untuk mewujudkan smart city melalui pembayaran yang aman lancar, efisien, dan andal.

Advertisement

Smart City sendiri merupakan konsep perencanaan kota berorientasi pada peningkatan kualitas hidup melalui pengelolaan sumber daya secara efektif, efisien, inovatif, dan terintegrasi, serta tidak lepas dari pengaruh perkembangan serta inovasi teknologi terkini.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto menyampaikan, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat penting dalam implementasi konsep smart city karena akan meningkatkan pelayanan pemerintah untuk menghasilkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Penerapan elektronifikasi meliputi tata kelola pemerintah (e-government), layanan pembayaran (e-payment), layanan publik (e-service), e-commerce, dan masih banyak lagi.

Budi mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan dalam mendorong elektronifikasi  sistem pembayaran non tunai adalah melalui dukungan instrumen, mekanisme, dan regulasi serta program-program yang dapat mendukung perubahan pelaku masyarakat untuk bertransaksi secara non tunai.

Advertisement

“Dengan penerapan elektronifikasi khususnya untuk sektor layanan pembayaran [e-payment] sebagai bagian dari konsep smart city, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi daerah, serta peningkatan daya saing daerah menghadapi era globalisasi,” kata dia dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Sabtu (21/10/2017).

Pertumbuhan sektor pariwisata dan industri kreatif disertai pertumbuhan teknologi finansial di bidang keuangan diharapkan mampu menjadi andalan potensi ekonomi DIY. Perkembangan wisata budaya, fashion, kuliner, film animasi, dan video, hingga usaha rintisan digital merupakan fenomena tak terpisahkan dari berkembangnya ekosistem perekonomian digital.

“Dukungan basis pasar e-commerce yang selaras dengan teknologi keuangan serta sistem pembayaran yang aman, lancar efisien, dan andal tersebut dikolaborasikan sehinga industri di DIY mampu berkontribusi lebih luas dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Budi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif