Soloraya
Senin, 23 Oktober 2017 - 18:15 WIB

20.387 Keluarga di Sragen Tak Punya Jamban di Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - IIlustrasi toilet JIBI/Harian Jogja/IST

Puluhan ribu keluarga di Sragen belum memiliki jamban.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 20.387 keluarga di 20 wilayah kecamatan di Bumi Sukowati belum mempunyai jamban. Mereka membuang air besar ke sungai, pekarangan, jamban komunal, atau jamban milik kerabat mereka.

Advertisement

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Sragen, Pratondo, saat diwawancara wartawan Senin (23/10/2017), mengatakan alasan belum adanya jamban di rumah mereka bukan semata masalah ekonomi.

Namun demikian untuk mengatasi masalah tersebut Pemkab Sragen telah menganggarkan dana Rp6 miliar dalam APBD tahun 2017. Anggaran sebesar itu diperuntukkan pengadaan 4.000 jamban sehat. Nilai bantuan per keluarga Rp1,5 juta. Pemberian bantuan diharapkan bisa mewujudkan bebas buang air besar sembarangan tahun 2018.

“Tahun ini diharapkan ada dua kecamatan yang seluruh desanya sudah bebas BABS, atau tidak buang air besar sembarangan. Sebab seluruh warganya [keluarga] sudah mempunyai jamban,” tutur dia. Dua kecamatan yang dimaksud Pratondo yaitu Ngrampal dan Miri.

Advertisement

Camat Kedawung, Hiladawati Aziron, mengatakan di wilayahnya masih ada sebagian warga yang belum mempunyai jamban. Tapi tahun ini masing-masing desa mendapat bantuan 10 jamban.

Dia menjelaskan tidak semua warga yang belum punya jamban karena masalah ekonomi. Ada sebagian warga yang tidak membuat jamban karena belum terbiasa. “Mereka terbiasa tak pakai jamban,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif