Jogja
Minggu, 22 Oktober 2017 - 17:20 WIB

Wah, Alokasi Bantuan Keuangan Khusus di Sleman Sebesar Ini

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan. (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Ada prosedur yang harus dilalui. Misalnya, dana BKK harus diusulkan oleh masing-masing dusun

Harianjogja.com, SLEMAN-Pembangunan desa bisa dilakukan dengan mengakses dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Pemkab Sleman pun sudah menyiapkan nominal miliaran untuk BKK.

Advertisement

Wakil Ketua DPRD Sleman Sofyan Setyo mengatakan, berdasarkan Rancangan APBD Sleman 2018, bantuan keuangan khusus kepada desa itu dianggarkan Rp29,9 miliar. Meski begitu,  Pemdes tidak serta merta dapat mengakses dana tersebut.

Ada prosedur yang harus dilalui. Misalnya, dana BKK harus diusulkan oleh masing-masing dusun. Prosedur tersebut harus dilakukan karena visi pembangunan kedepan difokuskan ke dusun-dusun. “Jadi murni usulan dari dusun. Persetujuan tetap dari Pemdes dan kecamatan, ” katanya.

Sebagai desa perbatasan dengan kabupaten Bantul, akses jalan di Sendangtirto, Berbah, banyak dilintasi warga kedua wilayah. Sayangnya, lebar jembatan di atas Sungai Mruwe dinilai tidak memadai.

Advertisement

Baca juga : Dana Bantuan Keuangan Khusus Ternyata Bisa Untuk Bangun Dusun

Kapala Desa Sendangtirto Berbah Sardjono menjelaskan, pihaknya pernah mengusulkan pelebaran jembatan sungai Mruwe sejak 2012 lalu namun sampai saat ini belum dikabulkan. Alasannya,  status jalan tersebut merupakan jalan desa dan jembatan itu berbatasan langsung dengan wilayah Bantul.

Meski kondisi jembatan masih terlihat baik,  katanya,  namun lebarnya dinilai tidak memadai. Lebar jembatan itu hanya 1,25 meter. Tapi fungsi jembatan itu dinilai vital karena menghubungkan Desa Sendangtirto Berbah dengan Desa Baturetno, Banguntapan, Bantul. “Saya sudah mengajukan pelebaran jembatan itu sejak 2012. Namun sampai saat ini belum ada tindaklanjutnya,” kata Sardjono.

Advertisement

Menurutnya, lebar jalan yang kurang dari dua meter pada jembatan itu menyebabkan mobilitas warga menjadi terbatas. Pelebaran akses jalan (jembatan) sangat dibutuhkan untuk menggerakkan ekonomi dan pembangunan di perbatasan itu. “Statusnya memang masih jalan desa. Kami berharap ada solusi terkait masalah ini,” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif