Soloraya
Minggu, 22 Oktober 2017 - 11:35 WIB

Tempat Karaoke Solo dan Sukoharjo Dirazia, 3 Orang Positif Pakai Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas BNNP Jateng mengadakan tes urine di salah satu tempat karaoke wilayah Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (21/10/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Tiga pengunjung karaoke Solo dan Sukoharjo positif mengonsumsi narkoba saat pemeriksaan oleh BNNP.

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng mengadakan razia narkoba dan tes urine kepada pengunjung serta pemandu karaoke atau lady companion (LC) sejumlah tempat karaoke di Solo dan Sukoharjo, Jumat-Sabtu (20-21/10/2017).

Advertisement

Hasil tes urine ada tiga orang LC dan pengunjung yang positif memakai narkoba. Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Narkotika AKBP Suprinarto mewakili Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Tri Agus Heru Prasetyo mengatakan BNNP Jateng melakukan Operasi Bersih Narkotika di Solo dan Sukoharjo dengan sasaran tempat hiburan karaoke.

Sebanyak 29 petugas BNNP Jateng dibantu Provos dan Denpom Jateng serta Solo mengadakan razia di empat tempat karaoke mulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 01.30 WIB. “Kami memilih Solo dan Sukoharjo sebagai sasaran kegiatan Operasi Bersih Narkotika karena rawan dijadikan tempat peredaran narkoba,” ujar Suprinarto saat ditemui wartawan seusai razia di Solo Baru, Sukoharjo, Sabtu.

Suprinarto menjelaskan 139 orang yang dites urine perinciannya Pion Eksekutif KTV dan Bar sebanyak 47 orang, SLS Eksekutif dan Lounge sebanyak 22 orang, S’Club karaoke 24 orang, dan EC Executive Karaoke sebanyak 46 orang. Tiga orang LC diketahui positif menggunakan narkoba jenis zat amphetamine dan methamphetamine.

Advertisement

“Kami sebenarnya juga mendapati satu orang pengunjung yang kedapatan memakai obat penenang. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan pengunjung menggunakan obat tersebut karena habis operasi patah tulang kaki,”kata dia.

Ia mengatakan ketiga orang yang positif menggunakan obat terlarang langsung ditindak dengan rehabilitasi di Solo. Selama melakukan penggeledahan barang milik pengunjung dan LC tidak menemukan narkoba.

“Kami akan terus melakukan razia serupa di kota atau kabupaten besar di wilayah Jateng. Sebelum ini juga menggelar razia di wilayah Kota Semarang,” kata dia.

Advertisement

Suprinarto mengatakan razia seperti ini cukup efektif dalam memberantas penyalahgunaan narkotika di Jateng. Bahkan dari hasil temuan razia BNNP pernah berhasil menangkap bandar yang dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP).

Penyidik Madya BNNP Jateng AKBP Yuliasih mengatakan Solo masih menjadi daerah rawan sasaran peredaran narkoba. BNNP mendata sampai awal Oktober Kota Bengawan masih menempati peringkat pertama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif