Jogja
Minggu, 22 Oktober 2017 - 12:55 WIB

Talut di Pantai Baron Ambrol, Kok Bisa?

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi talut di bagian timur Pantai Baron yang ambrol karena terjangan gelombang tinggi, Sabtu (21/10/2017). (IST/Dok Satlinmas Rescue Istimewa Wil II Gunungkidul)

Dengan mulai menurunnya gelombang air laut tersebut aktivitas nelayan pun berangsur normal, dan tidak mengganggu wisatawan yang sedang berlibur di akhir pekan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Beberapa hari terakhir cuaca buruk menerjang kawasan Pantai Selatan Gunungkidul. Di Pantai Baron, Kecamatan Tanjungsari cuaca buruk mengakibatkan gelombang tinggi hingga kemudian talut yang berada di bibir pantai ambrol.

Advertisement

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul Marjono mengatakan, cuaca buruk terjadi selama dua hari terakhir. Selain angin kencang juga terjadi peningkatan gelombang air laut setinggi 11 kaki atau sekitar 3,3 meter. “Kemarin ada satu titik talut yang ambrol karena diterjang gelombang tinggi,” kata dia Minggu (22/10/2017).

Tingginya gelombang air laut selain membuat talud ambrol juga menjadikan aktivitas nelayan terganggu. Sejumlah nelayan pun akirnya memilih untuk tidak melaut dan menyandarkan perahu mereka. Pasalnya tingginya gelombang dan angin yang cukup kencang terlalu beresiko bagi nelayan.

Namun, menurut Marjono, saat ini tinggi gelombang sudah berangsur-angsur menurun. Berdasarkan pantauannya pada Minggu pagi, tinggi gelombang sekitar 10 kaki atau sekitar 3 meter. Dengan mulai menurunnya gelombang air laut tersebut aktivitas nelayan pun berangsur normal, dan tidak mengganggu wisatawan yang sedang berlibur di akhir pekan.

Advertisement

“Ini sudah mulai normal, menurut prediksi sepekan kedepan tidak terjadi kenaikkan gelombang air laut, landai saja malah cenderung ada penurunan,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, meskipun gelombang sudah mulai landai, tetapi masyarakat diminta untuk berhati-hati. Dia mengatakan, masyarakat di kawasan pesisir harus terus berhati-hati akan potensi terjadinya gelombang tinggi, sehingga potensi kerusakan dapat dikurangi. “Untuk pengamanan kami akan terus pantau kondisi di laut,” katanya.

Terlebih memang di Pantai Baron sendiri merupakan salah satu tempat yang rawan terjadinya abrasi yang diakibatkan adanya gelombang tinggi. Abrasi yang disebakan terjangan gelombang tinggi berpengaruh terhadap kedalaman alur sungai Baron. Oleh karena itu, wisatawan harus berhati-hati karena dapat memicu terjadinya kecelakaan lau.

Advertisement

Sebelumnya diketahui gelombang tinggi yang menerjang Pantai Baron pada Rabu (18/10) malam mencapai tinggi 12,5 kaki atau sekitar 3,8 meter. Kondisi tersebut mengakibatkan abrasi dan beberapa kerusakan mulai dari kapal hingga terkikisnya pondasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di sisi timur pantai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif