Soloraya
Minggu, 22 Oktober 2017 - 15:35 WIB

PENCURIAN SRAGEN : Tak Hanya Tinggalkan Pesan, Pencuri Komputer Balai Desa Kalimacan Juga Sebutkan Identitasnya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Selembar kertas bertuliskan pesan yang diduga dari pencuri komputer di Balai Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, Minggu (22/10/2017). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Ulah pencuri ini di luar kebiasan, dia meninggalkan pesan minta izin untuk mengambil barang milik korban.

Solopos.com, SRAGEN — Seperangkat komputer di Balai Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, hilang diambil pencuri antara Sabtu-Minggu (21-22/10/2017). Uniknya, pencuri itu meninggalkan pesan di secarik kertas serta menyebutkan identitasnya.

Advertisement

Kejadian itu kali pertama diketahui Minggu pukul 05.30 WIB. Akibat pencurian tersebut Pemdes Kalimacan mengalami kerugian materiil sekitar Rp20 juta.

Letak balai desa yang di pinggir perkampungan dan dekat persawahan membuat komplotan pencuri bisa leluasa menjalankan aksinya. Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo, kepada Solopos.com mengatakan pencuri diduga kuat masuk melalui pintu depan kantor.

Advertisement

Letak balai desa yang di pinggir perkampungan dan dekat persawahan membuat komplotan pencuri bisa leluasa menjalankan aksinya. Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo, kepada Solopos.com mengatakan pencuri diduga kuat masuk melalui pintu depan kantor.

Pada Minggu pagi pintu utama kantor sudah dalam kondisi rusak dan terbuka. Setelah berhasil masuk kantor, pencuri menyasar ruang komputer. Pintu ruang komputer yang terbuat dari jeruji besi dirusak.

“Aksi pencuri tidak mengalami gangguan karena situasinya sepi,” tutur Agus.

Advertisement

Kertas itu berisi tulisan, “Pak/Ibu barange kulo sambut riyin, mados kodok angel seputen mawon damel maem keluarga kula. Maturnuwun, Tukijo-Sukiman Grobogan” [Pak, Bu, barangnya saya ambul dulu, cari kodok susah, maaf saja, buat makan keluarga saya. Terima kasih, Tukijo-Sukiman Grobogan].

Tulisan itu ditulis memakai spidol warna hitam. “Minggu pukul 05.30 WIB penjaga balai desa, Dono Hasan, seperti biasa datang dan mengecek kondisi kantor. Saat itu dia mendapati pintu kantor sudah rusak dan seperangkat komputer sudah raib,” ujar Agus.

Dia menjelaskan Dono Hasan hanya lah penjaga balai desa pada siang hari. Sudah beberapa bulan terakhir tidak ada penjaga malam di Balai Desa Kalimacan. Dia mengaku sudah pernah mengingatkan pemdes setempat.

Advertisement

“Rata-rata memang tidak ada petugas piket atau jaga malam. Dulu pernah ada petugas piket tapi sudah lama mandek. Kejadian pencurian ini sudah kami laporkan kepada petugas Polsek Kalijambe,” imbuh Agus.

Dia mengimbau pemdes lain di Kalijambe meningkatkan kewaspadaan terkait pengamanan internal balai desa. Bila diperlukan pemdes bisa memasang petugas jaga malam agar kejadian yang sama tak terulang.

Terpisah, Kapolsek Kalijambe, AKP Marsidi, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel) Minggu siang, mengaku belum mendapat laporan kejadian tersebut.

Advertisement

“Saya malah belum dapat laporan. Coba saya cek petugas saya dulu,” ujar dia.

Kapolsek mengatakan bila memang terjadi tindak pidana pencurian, dia akan menindaklanjutinya dengan penyelidikan. Berdasarkan catatan Solopos.com tindak pencurian dengan meninggalkan secarik kertas berisi pesan pernah terjadi di rumah seorang guru bernama Johan Wahyudi di Jalan Raya Karangjati Km 3, Niten, Donoyudan, Kalijambe.

Peristiwa tersebut diketahui Johan pada Rabu, 28 Juni 2017 pagi. Johan menemukan kertas bertuliskan, “Pak barang njenengan kulo sambut riyin. Pados kodok mpun angel Maturnuwun Ttd Yadi S, Grobokan, Purwodadi.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif