News
Minggu, 22 Oktober 2017 - 23:00 WIB

Panglima TNI Dicekal Masuk AS, Nasdem Tuntut Donald Trump Minta Maaf

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menyaksikan gladi bersih HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Selasa (3/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A)

Nasdem menuntut Donald Trump meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas sikap mereka mencekal Panglima TNI ke AS tanpa alasan.

Solopos.com, JAKARTA — Partai Nasdem angkat bicara terkait penolakan kedatangan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny Plate mengatakan partainya menuntut penjelasan pemerintah AS atas pencekalan tersebut.

Advertisement

Penolakan terhadap Jenderal Gatot terkesan aneh lantaran dia hendak berkunjung ke AS atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS. Gatot sendiri telah memutuskan tak memenuhi undangan tersebut hingga ada penjelasan dari pemerintah AS.

“Partai Nasdem mendesak Menteri Luar Negeri RI untuk segera melakukan klarifikasi dengan Gedung Putih demi menjaga marwah TNI khususnya harga diri bangsa Indonesia,” katanya, Minggu (22/10/2017).

Di sisi lain, pihaknya pun mendesak Presiden AS Donald Trump untuk meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas kejadian tersebut. Hal itu untuk menjaga relasi diplomatik kedua negara yang selama ini berjalan baik. Baca juga: Dubes AS Minta Maaf, Tapi Tak Jelaskan Alasan Penolakan Panglima TNI.

Advertisement

Pemerintah AS telah meminta maaf atas larangan masuk untuk Panglima TNI, namun tak menjelaskan alasannya. Lewat keterangan resmi Kedubes AS, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan telah menyampaikan permintaan maaf terkait insiden tersebut kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Adapun, Kedubes AS menyatakan akan tetap mempersiapkan dan memfasilitasi kunjungan Gatot ke AS. Namun, masih belum diketahui alasan di balik larangan tersebut.

“Kami tetap berkomitmen untuk menjaga kerja sama strategis dengan Indonesia untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan kedua bangsa dan negara,” tulisnya melalui keterangan resmi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif