Soloraya
Minggu, 22 Oktober 2017 - 18:35 WIB

FLYOVER MANAHAN SOLO : Jl. dr. Moewardi Ditutup Sebagian, Simpang Empat Paragon Macet

Redaksi Solopos  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebagian ruas Jl. dr. Moewardi Solo ditutup karena ada proyek penunjang pembangunan flyover Manahan, Minggu (22/10/2017) siang. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Simpang Empat Paragon Solo macet gara-gara Jl. dr. Moewardi ditutup sebagian.

Solopos.com, SOLO -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo melaksanakan proyek penunjang pembangunan jalan layang (flyover) Manahan. Sebagian ruas Jl. dr. Moewardi ditutup untuk kepentingan tersebut.

Advertisement

Hal itu membuat simpang empat Paragon Lifestyle Mall macet. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (22/10/2017) siang, kemacetan di simpang empat Paragon dipicu naiknya volume kendaraan di Jl. Cipto Mangunkusumo. (Baca: Ini 4 Proyek Pendamping yang Akan Dikerjakan Pemkot Tahun Depan)

Kendaraan tersebut dari arah Stadion Manahan yang tidak diizinkan melewati Jl. dr. Moewardi ke arah lapangan Kota Barat. Kendaraan dari arah Stadion Manahan yang akan menuju selatan harus belok kiri setelah menyeberang perlintasan rel Manahan ke Jl. Hasanudin dan Jl. Cipto Mangunkusumo.

Advertisement

Kendaraan tersebut dari arah Stadion Manahan yang tidak diizinkan melewati Jl. dr. Moewardi ke arah lapangan Kota Barat. Kendaraan dari arah Stadion Manahan yang akan menuju selatan harus belok kiri setelah menyeberang perlintasan rel Manahan ke Jl. Hasanudin dan Jl. Cipto Mangunkusumo.

Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, membenarkan ada potensi kemacetan di simpang empat Paragon saat Dishub memberlakukan rekayasa lalu lintas di Jl. dr. Moewardi. Namun, dia memprediksi kemacetan di simpang empat Paragon hanya akan terjadi pada jam-jam padat seperti saat berangkat dan pulang sekolah atau kantor.

Ari meminta masyarakat dan para pengguna jalan memaklumi dampak manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) tersebut. Dishub memberlakukan MRLL guna mendukung kelancaran pelaksanaan proyek drainase Jl. dr. Mewardi sisi barat. (Baca: Siap-Siap, Rekayasa Lalu Lintas Disimulasikan Lagi selama 2  Hari)

Advertisement

Ari mengatakan MRLL di Jl. dr. Moewardi rencananya berlaku selama kurang lebih dua pekan. Dia belum bisa memastikan tanggal selesainya pemberlakukan MRLL yang menimbulkan dampak kemacetan di simpang empat Paragon tersebut.

Ari mengatakan jadwal MRLL menyesuaikan dengan pelaksanaan proyek perbaikan drainase. MRLL di Jl. dr. Moewardi akan dihentikan saat mendekati acara pernikahan Putri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jika setelah itu masih ada proyek perbaikan drainase, kata Ari, bisa jadi Dishub akan melanjutkan penerapan MRLL. “Kami minta kepada Dinas PUPR proyek perbaikan drainase di Jl. dr. Moewardi jangan dilakukan bersamaan antara sisi timur dan sisi barat. Akhirnya sekarang dikerjakan sisi barat dulu. Ternyata pelaksana proyek menggunakan alat berat cukup besar. Oleh karena itu, kami menutup sebagian Jl. dr. Mowardi. Lajur timur Jl. dr. Moewardi kemudian kami gunakan untuk menampung kendaraan dari arah selatan ke utara,” jelas Ari.

Advertisement

Ditemui terpisah, Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, mengatakan Dishub belum memutuskan kapan akan simulasi kedua MRLL pembangunan flyover Manahan akan dilakukan. Dishub akan melakukan simulasi kedua jika sudah menerima kepastian terlebih dahulu dari Dinas PUPR soal skema pembangunan flyover Manahan.

Dishub ingin mengetahui flyover Manahan bakal dibangun sisi utara dulu atau sisi selatan dulu. Kepastian informasi itu penting bagi Dishub untuk menentukan MRLL yang tepat sehingga bisa segera disimulasikan.

“Kami butuh tahu terlebih dahulu posisi bangunan flyover bagaimana? Modelnya bagaimana? Harapan kami simulasi kedua ini menjadi simulasi final. Artinya, kami ingin MRLL yang diberlakukan saat simulasi nanti itu yang digunakan saat flyover benar-benar mulai dibangun,” jelas Hari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif