SOLOPOS.COM - Panorama Gunung Wilis (kaskus.co.id)
Wisata Madiun, pemkab fokus memperbaiki infrastruktur wisata.
Madiunpos.com, MADIUN — Infrastruktur jalan menuju sejumlah objek wisata di wilayah Kabupaten Madiun yang berada di selingkar lereng Gunung Wilis segera diperbaiki.
Sejumlah infrastruktur wisata Madiun yang diperbaiki oleh pemerintah kabupaten setempat antara lain jalan tembus dari Desa Kepel ke Bodag serta dari objek wisata Nongko Ijo ke Kepel di Kecamatan Kare.
“APBD tahun 2017 akan fokus untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Madiun. Beberapa di antaranya sudah dicicil di tahun ini dan akan dioptimalkan di tahun 2018,” ujar Bupati Madiun Muhtarom di Madiun, Jumat (20/10/2017).
Untuk diketahui, di wilayah Kecamatan Kare terdapat beberapa objek wisata yang perlu dikembangkan sarana dan prasarananya.
Di antaranya, air terjun Seweru, agro wisata perkebunan kopi Kandangan, air terjun Denu, air terjun Seloaji, air terjun Coban Kromo, air terjun Banyu Lawe, dan agro wisata Nongko Ijo.
Bupati menambahkan untuk mewujudkan pembangunan jalan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Perum Perhutani, mengingat banyak objek wisata di lereng Gunung Wilis yang masuk wilayah hutan.
Muhtarom menjelaskan pengembangan pariwisata yang didukung dengan infrastruktur memadai diharapkan mampu memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) ke pemda setempat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan infrastruktur wisata, lanjut Muhtarom, sejalan dengan adanya pembangunan jalan tol Solo-Kertosono yang melintasi Kabupaten Madiun sebagai daerah transit.
Sehingga pengembangan pariwisata dan akomodasi pendukung akan meningkatkan perputaran uang di Kabupaten Madiun, terlebih di daerah Caruban sebagai pusat pemerintahan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun Arnowo Widjaja mengatakan pihaknya akan berkoordinsi dengan dinas terkait lainnya untuk memperbaiki infrastruktur guna pengembangan potensi wisata yang ada.
“Dinas PU akan memperbaiki jalan dan fasilitas dasar, sedangkan pengelolaan objek akan dilakukan oleh pihak desa. Tujuannya, agar masyarakat desa dapat ikut merasakan imbas dari pertumbuhan ekonomi yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata,” kata Arnowo.