Jatim
Sabtu, 21 Oktober 2017 - 15:05 WIB

5 Kecamatan di Tulungagung Siaga Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

BPBD Tulungagung mengingatkan warga lima kecamatan rawan bencanan longsor selalu waspada.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Lima kecamatan di Kabupaten Tulungagung ditetapkan berstatus siaga bencana tanah longsor. Alasannya, wilayah lima kecamatan itu teridentifikasi sebagai kawasan rawan longsor seiring datangnya musim hujan sejak awal Oktober 2017.

Advertisement

Lima kecamatan rawan longsor dimaksud adalah Kecamatan Pagerwojo, Sendang, Pucanglaban, Kalidawir, dan Tanggunggunung.

“Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di lima kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Suroto di Tulungagung, Jumat (20/10/2017).

Advertisement

“Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di lima kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Suroto di Tulungagung, Jumat (20/10/2017).

Kendati di Tulungagung belum terjadi rangkaian longsor seperti dialami Trenggalek dan Pacitan yang terjadi sporadis beberapa hari terakhir, Suroto mengingatkan warga dan seluruh elemen penanggulangan bencana di Tulungagung untuk tetap waspada.

“Masyarakat tampaknya harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebencanaan, khususnya yang berada di wilayah pegunungan,” ujar dia.

Advertisement

“Ambrolnya jalan raya menuju Pelabuhan Popoh di Dusun Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki beberapa waktu lalu menjadi sinyal akan masih tingginya potensi longsor di sekitar fasilitas umum maupun area permukiman penduduk,” kata dia.

Soeroto mengingatkan, meskipun terhitung rendah tetapi masyarakat tidak boleh terlena, khususnya mengantisipasi bencana longsor maupun banjir.

Sementara itu, Satker II Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII tampaknya juga harus bekerja ekstra untuk segera melakukan perbaikan di jalur menuju Pantai Popoh dan Sidem yang ambrol beberapa waktu lalu.

Advertisement

Sebab jalur tersebut merupakan akses utama yang tersedia dan tidak adanya jalur alternatif. “Saat ini material sudah mulai diturunkan di situ, setelah dilakukan survei,” kata PPK jalur Popoh-Prigi-Panggul Nana Sujana.

Menurut dia, penyebab area tersebut ambrol, karena bagian bawah beton tidak sanggup menahan beban dari atas. Adanya kucuran air hujan membuat titik tersebut ambrol hingga nyaris separo badan jalan. Otomatis ini membuat ruas tersebut menjadi menyempit.

“Untuk perbaikan sendiri bakal difokuskan pada perbaikan sisi tebing. Nantinya bakal ada pembetonan, agar bagian bawah mampu menahan beban dari atas,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif