Jogja
Jumat, 20 Oktober 2017 - 22:41 WIB

WJC 2017 : Gregoria Ketemu Aurum di 8 Besar Tunggal Putra Tanpa Wakil

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pebulutangkis tugal putri Gregoria Mariksa Tunjung. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Pertandingan babak 8 besar World Junior Championsip (WJC) 2017 bakal lebih seru.

Harianjogja.com, JOGJA — Pertandingan seru bakal tersaji di babak 8 besar World Junior Championsip (WJC) 2017, saat dua wakil Indonesia di tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung bertemu dengan Aurum Oktavia Winata di GOR Amongrogo, Jogja, Jumat (20/10/2017).

Advertisement

Aurum lolos ke babak 8 besar, setelah menang atas wakil Vietnam Thi Anh Thu Vu (21-13, 21-9) akan berjumpa dengan Gregoria Mariska Tunjung yang mengalahkan wakil Tiongkok, Zhiyi Wang (21-18, 19-21, 21-12), Kamis (19/10/2017).

Bagi Aurum pertemuannya dengan unggulan ketiga Indonesia, Gregoria Mariska, kali ini adalah pertemuan ke-22. Sebelumnya, keduanya sempat berjumpa kali terakhir pada gelaran Super Liga di Magelang beberapa waktu lalu. Saat itu, Aurum sempat menelan kekalahan. Satu-satunya kemenangan Aurum atas Gregoria tercipta pada 2010 lalu, saat keduanya berjumpa di Djarum Sirkuit Nasional di Jakarta.

“Selebihnya saya kalah. Saya sendiri sudah paham dengan pola mainnya. Untuk saat ini saya hanya ingin fokus main saja,” ujar Aurum seusai pertandingan.

Advertisement

Sementara pelatih tim tunggal putri Indonesia, Jeffer Rosobin berharap hasil terbaik saat kedua anak asuhnya berjumpa di babak 8 besar nantinya. Khusus untuk Gregoria, dia berharap kondisi kesehatannya mampu segera pulih saat berjumpa Aurum. “Karena tadi dia sempat mengalami flu, semoga waktu recovery cukup,” harapnya.

Mengenai penampilan Gregoria, Jeffer mencatat bahwa penampilan pebulu tangkis kelahiran Wonogiri ini sejak awal pertandingan melawan Zhiyi Wang dalam kondisi kurang fit, karena mengalami flu. Sedangkan di lapangan, kondisi nonteknis berupa arah angin cukup banyak menguras dan berpengaruh terhadap penampilan Gregoria.

“Untuk itu ada perubahan strategi pada set kedua. Saat mulai leading, dia sudah kesulitan bernapas. Kami coba paksakan. Sedangkan set ketiga, kami moivasi lagi agar mampu ambil poin. Ini yang membuat dia kesulitan tadi,” terangnya.

Menurut Jeffer jika dalam kondisi normal, Gregoria sejatinya mampu mengatasi Zhiyi Wang dengan cepat. Akan tetapi kendala kebugaran yang dihadapi Gregoria membuat harus pintar menerapkan strategi. Bahkan, Gregoria sempat mengalami muntah di lapangan pada akhir set kedua.

Advertisement

“Di samping itu, jika dipaksakan, dia akan kesulitan bernapas,” sambungnya.

Melihat kondisi tersebut, Jeffer pun kembali mengingatkan kepada anak asuhnya untuk tetap percaya diri dan konsisten. Di samping itu, para pebulu tangkis junior Indonesia juga wajib disiplin dalam asupan gizi dan pola makan.

“Karena kami jelas tidak bisa mengawasi selama 24 jam, kalau soal asupan makanan. Anak-anak harus lebih percaya diri juga karena secara teknik, mereka juga tidak kalah,” tandasnya.

Sementara hasil kurang baik didapatkan oleh tunggal putri Indonesia lainnya, Choirunnisa. Unggulan ke-16 ini gagal mengikuti jejak Gregoria Mariska dan Aurum Oktavia setelah ditekuk wakil Singapura Goh Jin Wei (21-15, 21-19).

Advertisement

Pada nomor ganda campuran, tiga wakil Indonesia berhasil melaju ke babak 8 besar. Pasangan Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari berhasil mengalahkan unggulan satu asal Korea, Kim Won Ho/Lee Yu Rim (21-17, 21-17). Selanjutnya, Rinov/Mentari akan berhadapan dengan pasangan Thailand, Natthapat Trinkajee/Kwanchanok Sudjaipraparat.

Pasangan ganda campuran Indonesia lainnya, yakni Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan/Angelica Wiratama juga melaju ke babak 8 besar. Rehan/Fadia melaju setelah mengalahkan Lu Chen/Lin Jhih Yun, Taiwan (21-16, 23-21), Yeremia/Angelica menaklukkan pasangan Swiss, Julien Scheiwiller/Jenjira Stadelmann (21-9, 21-16).

Pada babak perempat final, Rehan/Fadia menantang Eng Cheong Ng/Ee Wei Toh, Malaysia. Sementara Yeremia/Angelica berhadapan dengan Tiongkok, Liu Shiwen/Li Wenmei.

Usai pertandingan Phita Haningtyas Mentari mengungkapkan, keberhasilan pihaknya menekuk unggulan satu asal Korea, Kim Won Ho/Lee Yu Rim karena telah mengetahui kelemahan lawan lewat video yang ditonton mereka.

Advertisement

“Alhasil, kami banyak menyerang ke bagian cewek dan sebelah kiri. Intinya harus yakin dengan kemampuan sendiri,” tambah Mentari.

Disinggung mengenai lawan di babak 8 besar, yakni pasangan Thailand, Natthapat Trinkajee/Kwanchanok Sudjaipraparat. Rinov/Mentari mengatakan akan tetap waspada dan menata konsentrasinya, untuk mengatasi lawannya tersebut.

“Intinya main seperti tadi, tetap konsentrasi, tetap fight dari pertama dan tidak boleh lengah. Tidak boleh cepat puas hati,” ungkap Rinov.

Tunggal Putra Gagal Total

Sementara nasib berbeda dialami oleh wakil Indonesia di nomor tunggal putra, Alberto Alvin Yulianto dan Muhammad Rehan Diaz yang gagal lolos ke babak selanjutnya. Alberto Alvin Yulianto terhenti usai berhadapan dengan unggulan enam asal Jepang, Kodai Naraoka (16-21, 15-21). Sedangakn Muhammad Rehan Diaz dikalahkan Lakshya Sen dari India (12-21,12-21).

Pelatih tunggal putra Indonesia Harry Hartono mengatakan sejatinya target awal pihaknya adalah menembus ke semifinal. “Tapi kita lihat sendiri, dari negara-negara seperti India, Jepang, Thailand, Taiwan, mereka punya kualitas yang lebih matang dan jam terbang yang lebih tinggi. Sementara itu, junior Indonesia bisa dibilang kalah start. Jadi kedepannya kami akan berusaha untuk meningkatkan penampilan agar lebih baik,” ujar Harry Hartono.

Advertisement

Sementara pasangan ganda putri, Ribka Sugiarto/Jauza Fadhila Sugiarto melaju ke babak perempat final setealah menang dua game langsung dari Thanapim Kaweenuntavong/Suphapich Silprakob, Thailand, 21-9 dan 21-16 dalam 27 menit.

Pada nomor ganda putra, Indonesia hanya mampu meloloskan Rinov Rivaldy/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Kedua pasangan ini mampu menekuk langkah unggulan tiga asal India, Krishna Prasad Garaga/Dhruv Kapila, 21-17 dan 21-17. Pada pertandingan berikutnya, Rinov/Yeremia masih menunggu lawan antara pasanga Taiwan, Chaung Pu Sheng/Lin Yu Chieh dengan unggulan delapan asal Skotlandia, Christopher Grimley/Matthew Grimley.

“Game pertama kami menekan duluan dengan pola kami, jangan sampai lengah depannya, karena bola kan lumayan kencang. Pokoknya yakin saja. No lob panjangnya mereka cukup bahaya, tapi hari ini mereka mainnya kaya kurang bagus,” kata Rinov seusai bertanding.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif